kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Terapkan Budaya Berbasis Kinerja, Bank BRI Lanjutkan Program Transformasi


Jumat, 17 Februari 2023 / 21:57 WIB
Terapkan Budaya Berbasis Kinerja, Bank BRI Lanjutkan Program Transformasi
ILUSTRASI. Konfrensi Pers Kinerja Bank BRI 2022


Reporter: Azis Husaini, Yuwono Triatmodjo | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Selalu ada hikmah dalam setiap musibah. Demikian pula pandemi Covid-19 yang menjadi tragedi mengerikan sepanjang sejarah dunia. Hikmahnya, pandemi Covid-19 telah mendorong kesuksesan percepatan transformasi digital dan culture di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).

Dalam hal ini, perusahaan mengedepankan budaya berbasis kinerja agar bisa terus bertahan dalam kondisi sulit sekalipun. Kecepatan membaca situasi menjadi keunggulan yang dimiliki Bank BRI sehingga bisa menyelamatkan ekonomi rakyat melalui penguatan UMKM di seluruh Indonesia.

Upaya yang dilakukan perusahaan adalah melakukan transformasi digital yang menjadi satu dari tiga faktor kesuksesan Bank BRI mencetak rekor laba bersih konsolidasian kinerja tahun 2022 senilai Rp 51,4 triliun.

Berkat pertumbuhan laba 67,15% year on year (YoY) tersebut, BRI pun kini menyandang mahkota bank pencetak laba terbesar di Tanah Air tahun 2022 (lihat tabel 1).

Tabel 1
Kinerja Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Periode 31 Desember 2022 (Rp triliun)

Keterangan 31 Desember 2022 31 Desember 2021
Aset 1.865,64 1.678,10
Liabilitas 1.562,24 1.386,31
Ekuitas 303,40 291,79
Total Pendapatan 141,76 

137,27

Laba Operasional 64,31 41,14
Laba Bersih 51,41    30,76

Sumber: Laporan Keuangan Bank BRI 2022

Berkat transformasi digital inilah pendapatan berbasis komisi atau fee based income BRI tumbuh 10,16% YoY menjadi Rp 18,80 triliun. "Sehingga, fee to income ratio (BRI) mencapai 11,37%,” tutur Sunarso Direktur Utama BRI dalam siaran pers paparan kinerja, 8 Februari 2023 lalu.

Adapun dua faktor kunci keberhasilan kinerja keuangan BRI di tahun 2022 lainnya yakni efisiensi utamanya melalui menekan biaya dana (cost of fund) melalui perbaikan funding structure peningkatan dana murah (CASA) dan optimalisasi recovery. Recovery rate BRI tahun 2022 mencapai 59,12%, sehingga pendapatan recovery BRI akhir 2022 naik 33,59% YoY.

Kinerja apik BRI ini mendapat respon positif dari investor pasar modal. Analis yang disurvei Bloomberg memberi target harga saham BRI di level Rp 5.613 per saham. Pada saat kinerja keuangan BRI diumumkan, harga saham bank pelat merah ini ditutup di posisi Rp 4.790 per saham.

Dalam sebuah kesempatan pada Oktober 2022 silam, Sunarso sempat mengatakan bahwa pandemi merupakan titik balik mempertajam transformasi menjadi BRIvolution 2.0. Asal tahu saja, sejak 2016, BRI telah menjalankan program transformasi BRIvolution 1.0 untuk periode 2018-2022 yang fokus di dua area yaitu digital dan culture.

“Akibat pandemi di 2020, BRI mengambil sikap beradaptasi dengan rencana kerja 2021-2025 yang kami sebut BRIvolution 2.0. Melalui transformasi ini, BRI telah mendigitalisasi proses bisnis eksisting serta mampu menciptakan value baru melalui new business model,” kata Sunarso, kala itu.

BRIvolution 2.0, kata Sunarso, bertujuan mewujudkan visi "The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion” di tahun 2025. Beberapa upaya yang dilaksanakan yakni pendirian UMI Holding sebagai sumber pertumbuhan baru, mengakselerasi pertumbuhan current account saving account (CASA) atau dana murah, dan mempercepat transformasi digital yang dikawal dengan transformasi kultur.

Dari sisi culture, pada pertengahan 2020 yang lalu BRI melakukan penyelarasan core value untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM). Sejak diluncurkan oleh Menteri BUMN pada Juli 2020 lalu, BRI langsung mengimplementasikan dan menyelaraskan AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dengan core value perseroan.

"Hasilnya dapat dirasakan bahwa saat ini seluruh insan BRIlian (pekerja BRI) menyadari peran pentingnya untuk memberikan makna bagi Indonesia, baik melalui economic value maupun social value,” tandas Sunarso, Oktober silam.

Sunarso menambahkan, transformasi culture di BRI dilakukan untuk membangun performance driven culture. Budaya berbasis kinerja dilakukan dengan membangun performance management system, dimana membutuhkan management information system yang didukung oleh data yang valid dan akurat.

“Dengan terus mengusung program transformasi ini, BRI sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia optimistis mampu memberikan peran pentingnya terhadap pemulihan perekonomian di tengah kebangkitan ekonomi nasional,” pungkas Sunarso.

Bicara soal transformasi culture, BRI juga berkomitmen menjalankan praktik-praktik Good Corporate Governance (GCG) yang berintegritas dan transparan dalam menjaga kepercayaan stakeholder serta memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah.

Dalam menjalankan komitmen tersebut, BRI menyediakan sarana untuk melaporkan terjadinya indikasi pelanggaran yang terjadi di lingkungan BRI melalui sarana whistleblowing system.

Bank BRI berkomitmen untuk menindaklanjuti laporan indikasi pelanggaran yang memenuhi kriteria laporan whistleblowing system. Sebagai bentuk perlindungan kepada pelapor, Bank BRI berkomitmen untuk menjamin kerahasiaan data diri dan isi laporan yang disampaikan oleh pelapor.

Contoh nyata digitalisasi bisnis yakni proses booking kredit mikro (produktivitas) BRI naik dari rata-rata Rp 2,5 triliun per bulan menjadi lebih dari Rp 4 triliun per bulan. Selain itu proses kredit BRI pun menjadi jauh lebih cepat menjadi rata-rata 2 hari, dari sebelumnya memakan waktu 2 minggu.

Contoh keberhasilan new business model dari transformasi digital yang dilakukan oleh BRI adalah layanan perbankan melalui agen yang dinamakan Agen BRILink. Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan BRI dalam acara BRI Journalist Bootcamp pertengahan Januari 2023 kemarin membeberkan perkembangan terkini Agen BRILink.

Kata Aestika, jumlah AgenBRILink sampai akhir 2022 sudah mencapai mencapai 627.000 agen atau naik 24,6% YoY. Adapun jumlah transaksi mencapai 1,08 miliar dengan nilai volume transaksi Rp 1.298 triliun. Volume transaksi ini tumbuh 13,5% YoY. Agen BRILink kini telah menjangkau 58 ribu desa atau mengcover lebih darib 77% total desa di seluruh Indonesia.

Transformasi digitalisasi BRI juga tampak nyata dalam perkembangahn layanan super apps BRImo. Volume transaksi BRImo tumbuh lebih dari 2 kali lipat menjadi Rp 2.669 triliun sampai akhir tahun 2022 dengan jumlah transaksi 1,83 miliar.

Kata Aestika, users (pengguna) BRImo sampai akhir tahun 2022 melesat 68,46% YoY menjadi 23,85 juta pengguna. Sebuah angka yang tidak bisa dibilang kecil, jika dibandingkan dengan perbankan lainnya.

Perkuat Social Value, Pendidikan dan UMKM

Bank BRI melalui BRI Peduli juga sepanjang tahun 2021 sampai dengan 2022 sudah memberikan bantuan dana sekitar Rp 21 miliar untuk memperbaiki atau membangun sekolah di pelosok dan pedalaman di seluruh Indonesia.

Beberapa sekolah yang direnovasi diantaranya berada di Denpasar, Makasar, Manado, Malang, Semarang, Jogyakarta, Medan, Padang, Pekanbaru, Banjarmasin, Jayapura, dan Jakarta.

Untuk tahun 2023 ini, BRI Peduli memberikan bantuan dana Rp 500 juta untuk merenovasi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Badriyah, Kampung Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Sabtu (28/1).

Aestika Oryza Gunarto Corporate Secretary BRI sekaligus Ketua Umum Forum Humas BUMN 2021-2023 mengatakan, bahwa Bank BRI selalu memberikan economic value dan social value kepada negara dan masyarakat Indonesia.

Untuk economic value Bank BRI sudah memberikan dividen yang tinggi kepada negara yang uangnya untuk dibangun infrastruktur dan kesejahteran rakyat.

Kata Aetika, dengan angka tersebut tidak perlu lagi orang meragukan peran Bank BRI untuk negara dan rakyat Indonesia.

"Tetapi semua bank mungkin bisa memberikan economic value, bedanya kami adalah memberikan social value. Dengan apa? dengan penyaluran bansos, KUR, dan Program Banpres Produktif Bagi Usaha Mikro (BPUM)," ungkap dia.

Kata Aestika, Bank BRI juga memberdayakan Desa BRILian. Desa ini merupakan program inkubasi yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa.

"Hingga Desember 2022, BRI telah memberdayakan lebih dari 2.182 Desa BRILiaN di seluruh Indonesia, dimana 425 diantaranya adalah desa wisata," ujar dia.

Tidak berhenti di sana, untuk mendorong inklusi keuangan, ia menjelaskan, bahwa Bank BRI saat ini sudah memiliki Agen BRILink sebanyak 627.000. Agen Brilink kini sudah menjangkau 58.000 desa atau mengcover lebih dari 77% total desa di Indonesia.

Aestika menjelaskan, Bank BRI juga sudah menjadi Holding Ultra Mikro yang menjangkau nasabah yang tidak tersentuh. Ini dibuktikan dengan Integrasi layanan co-location SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro) antara BRI dengan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) telah mencapai 1.003 lokasi.

Kata dia, melalui SENYUM, Holding Ultra Mikro berhasil mengintegrasikan lebih dari 34 juta nasabah ultra mikro untuk kemudian diberdayakan agar usaha nasabah naik kelas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×