Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank UOB Indonesia mengincar total dana sebesar Rp 3 triliun dalam penerbitan obligasi berkelanjutan I. Dana Rp 3 triliun ini berasal dari dua penerbitan obligasi.
Pertama adalah dari obligasi berkelanjutan I sebesar Rp 2 triliun dan kedua adalah dari obligasi subordinasi berkelanjutan I sebesar Rp 1 triliun. Kevin Lam, Presiden Direktur UOB Indonesia mengatakan, bahwa dalam tahap I, bank akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 1,1 triliun.
“Jumlah emisi obligasi tahap 1 sebesar Rp 1,1 triliun ini terdiri dari obligasi sebesar Rp 1 triliun dan obligasi subordinasi sebesar Rp 100 miliar,” ujar Kevin, dalam acara paparan due diligence dan public expose obligasi Bank UOB, Rabu (19/10).
Kevin mengatakan, penerbitan obligasi ini, akan digunakan untuk sumber pendanaan UOB Indonesia. Selain itu, obligasi ini akan membantu bank untuk memacu kredit terkait infrastruktur dan konsumer.
Muljono Tjandra, Direktur Keuangan UOB Indonesia mengatakan, tujuan utama penerbitan obligasi ini adalah untuk meningkatkan pertumbuhan aset produktif. “Untuk pertumbuhan kredit kami ingin tumbuh sesuai dengan industri,” ujar Muljono, Kamis (19/10).
Sebagai gambaran, sampai semester I 2016 lalu, Bank UOB Indonesia mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 11% yoy menjadi Rp 60 triliun. Muljono mengatakan secara portofolio kredit modal kerja merupakan penyumbang terbesar yaitu sebesar 67% dari total kredit UOB disusul kredit investasi sebesar 22,4% dan kredit konsumsi sebesar 9,9%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News