Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Holding Asuransi dan Penjaminan BUMN terpukul pandemi corona (Covid-19). Hal ini terlihat dari penurunan kinerja laba bersih tiga entitas holding yaitu Jamkrindo, Jasindo dan Jasa Raharja.
Mengutip laporan keuangan perusahaan, Selasa (18/8), laba bersih Jamkrindo turun 22,88% yoy menjadi Rp 235,65 miliar hingga Juni 2020. Pada periode sebelumnya, perusahaan pelat merah ini masih kantongi laba bersih Rp 305,60 miliar.
Baca Juga: Gara-gara corona, tren berasuransi cenderung meningkat
Penurunan laba dibarengi kenaikan beban usaha 5,45% yoy menjadi Rp 395,91 miliar pada Juni 2020. Beban klaim ikut naik 32,93% yoy hingga mencapai Rp 656,30 miliar.
Direktur Utama Jamkrindo Randi Anto mengatakan, bahwa semua usaha merasakan dampak negatif Covid-19 terhadap bisnis mereka masing -masing. Maka itu, Jamkrindo akan tetap fokus menjalankan bisnis utama di penjaminan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Saat ini Jamkrindo terus bersinergi dengan institusi dan perusahaan lainnya untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang sudah dicanangkan pemerintah melalui penjaminan kredit modal kerja (KMK) PEN dan kredit usaha rakyat (KUR)," kata Randi kepada Kontan.co.id, Selasa (18/8).
Pihaknya juga selektif memberikan jaminan sehingga mampu menopang kinerja perusahaan. Dengan strategi tersebut, Jamkrindo optimistis kinerja akan membaik pada triwulan III dan triwulan IV 2020.
Baca Juga: Gandeng K-Link, Sun Life Financial pasarkan produk asuransi syariah secara digital
Sementara Jasindo mencatatkan rugi sebesar Rp 129,47 miliar pada semester I 2020. Sebab, premi bruto perusahaan turun 10,63% yoy menjadi Rp 2,10 triliun.
Hal ini diikuti penurunan 55,60% yoy hasil investasi menjadi Rp 31,07 miliar hingga Juni 2020. Dengan kondisi tertekan, beban usaha perusahaan justru naik 18,27% menjadi Rp 232,31 miliar dan beban klaim neto juga terkerek 5,27% yoy menjadi Rp 843,17 miliar.
Guna memperbaiki kinerja perseroan, Jasindo akan menggenjot premi di semester II 2020. Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara mengatakan, pihaknya akan meningkatkan pemasaran produk asuransi kendaraan, melalui agen yang tersebar di seluruh cabang Jasindo.
Jasindo mencatat salah satu kerugian terbesar berasal dari premi kendaraan bermotor. Meski OJK akan melakukan perbaikan di lini bisnis kredit, namun tak signifikan dapat mendorong penjualan kredit baru. “Diprediksi, pandemi akan berakhir di akhir tahun ini, sehingga membuat perusahaan akan berhati-hati dalam memberikan kredit,” ujarnya.
Baca Juga: Ambles 10,63%, Premi Jasindo turun jadi Rp 2,10 triliun hingga Juni 2020
Pihaknya juga akan menggabung produk asuransi kesehatan, dengan asuransi kebakaran. Sebab, produk asuransi kebakaran mempunyai potensi pasar yang besar.
Sedangkan Jasa Raharja membukukan laba bersih senilai Rp 495,55 miliar atau turun 34,21% dibandingkan Juni 2019 yang mencapai Rp 753,25 miliar. Premi bruto Jasa Raharja juga anjlok 10,19% yoy menjadi Rp 1,85 triliun.
Pada periode yang sama, Jasa Raharja mencatatkan beban klaim Rp 1,11 triliun atau turun 11,90% dibandingkan realisasi tahun lalu yakni Rp 1,26 triliun. Hasil investasi perseroan juga turun dari Rp 495,04 miliar menjadi Rp 365,36 miliar pada posisi Juni 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News