kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tertekan Covid-19, pemain asuransi umum kompak revisi target pendapatan premi


Rabu, 17 Juni 2020 / 20:13 WIB
Tertekan Covid-19, pemain asuransi umum kompak revisi target pendapatan premi
ILUSTRASI. Petugas menyiapkan mobil derek 24 jam untuk layanan rescue disela peluncuran produk asuransi mobil Aswata Oto A Plus dan Asuransi perjalanan umroh Aswata Safiya di Jakarta, Kamis (10/11). Aswata mengklaim kedua produk ini memiliki jaminan perlindungan asu


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 telah memukul perekonomian Indonesia. Bisnis asuransi umum pun kena dampak. Bahkan industri merevisi target pendapatan premi sepanjang 2020.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo misalnya berencana untuk merevisi rencana bisnis sepanjang 2020. Direktur Utama Asuransi Jasindo Didit Mehta Pariadi menyatakan akan defensif untuk memastikan layanan perusahaan terutama dalam memenuhi kewajiban klaim tetap terjaga. Lantaran bisnis asuransi adalah bisnis kepercayaan.

Baca Juga: Investor asing tempatkan dana Rp 4,68 triliun di fintech lending Indonesia

“Turunnya bisnis dan tekanan cashflow terhadap nasabah Jasindo telah menyebabkan mereka mengajukan 2 hal. Pertama penurunan premi sekaligus perpanjangan jadwal pembayaran atau relaksasi,” ujar Didit kepada Kontan.co.id pada Rabu (17/6).

Didit menyatakan hingga saat ini, belum ada angka revisinya, lantaran masih dalam proses finalisasi. Kendati demikian, Jasindo masih optimis terhadap bisnis asuransi umum, lantaran terbantu dengan struktur bisnis yang fokus pada segmen korporasi. Segmen ini memiliki kewajiban berasuransi dalam menjalankan usaha.

“Jasindo tetap akan fokus pada lini bisnis asuransi harta benda, penjaminan, energi offshore dan turunan kegiatan komersialnya seperti transportasi yakni cargo dan marine hull, serta engineering. Segmen yang masih tumbuh sejalan yg gambaran sektor-sektor yang tidak terlalu terpapar seperti yang sering disampaikan dalam paparan Menteri Keuangan,” tambah Didit.

PT Asuransi Wahana Tata alis Aswata juga merevisi target pendapatan premi sepanjang 2020 akibat tekanan Covid-19. Presiden Direktur Aswata Christian Wanandi berharap perekonomian Indonesia bisa bangkit pada kuartal keempat 2020.

Baca Juga: Premi Asuransi Astra tumbuh 17,89% yoy pada kuartal I 2020

“Kita revisi dari tumbuh 12% menjadi 0%. Lini bisnis yang masih berpeluang ke depannya, properti, kecelakaan diri, dan liability,” kata Christian kepada Kontan.co.id.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) telah melakukan stress test dampak Covid-19 terhadap pendapatan premi industri sepanjang tahun 2020. Wakil Ketua Bidang Statistik dan Penelitian AAUI Trinita Situmeang menyatakan pendapatan premi asuransi umum bisa turun 15% hingga 25% dibandingkan 2019 lalu. Sebelumnya, pada akhir 2019, asosiasi memproyeksi bisnis bisa tumbuh 17%, sayangnya Covid-19 menghambat harapan ini.

“Proyeksi pertumbuhan kami lakukan studi di asosiasi dan pertimbangkan angka-angka yang ada, kami proyeksi hingga akhir tahun pendapatan premi turun 15% hingga 25%. Namun dalam keadaan terburuk bisa turun 30% dibandingkan 2019. Karena akan terjadi penurunan signifikan di lini yang menjadi penopang asuransi umum,” ujar Trinita pada pekan lalu.

Baca Juga: Hadapi corona, Cigna beri perlindungan asuransi Rp 30,25 miliar bagi tenaga medis

Sepanjang 2019 lalu, asuransi umum mampu meraup pendapatan premi senilai Rp 79,71 triliun. Nilai itu tumbuh 14,1% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 69,85 triliun.

Adapun hingga saat ini lini bisnis yang menjadi penopang bisnis asuransi ialah kendaraan bermotor menyumbang 25,1%, properti 22,3%, asuransi kredit sebesar 13,6%, dan kecelakaan diri dan kesehatan sebanyak 13,2%. Bila ditotalkan keempat lini bisnis menyumbang 74,2% dari total premi asuransi umum sepanjang kuartal 1-2020.

“Keempat-kempat ini bisa turun sepanjang pandemi, beberapa lini bisnis tersebut sudah turun seperti properti sudah turun 5,2%. Asuransi kredit juga perlu diwaspadai karena bisa meningkat akibat pandemi. Nah penurunan di keempat bisnis ini lah yang bisa menggerakkan penurunan asuransi umum sepanjang 2020,” tambah Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe.

Baca Juga: Allianz Utama bukukan premi Rp 1,2 triliun ditopang segmen komersial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×