Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Tifa Finance Tbk tengah berancang-ancang menerbitkan Medium Term Notes (MTN) pada separuh kedua tahun ini. Pendanaan dari surat utang jangka menengah ini rencananya akan digunakan untuk menopang aktivitas usaha pembiayaan perseroan.
Lisjanto Tjiptobiantoro, Komisaris Utama Tifa Finance mengungkapkan, pemilihan MTN sebagai salah satu sumber pendanaan lantaran kebutuhan nilainya tidak memenuhi syarat minimum penerbitan surat utang (obligasi). “Karena, obligasi ada minimumnya, saya kira, Tifa akan memilih menerbitkan MTN,” ujarnya ditemui KONTAN, Jumat (27/6).
Sayang, Lisjanto masih enggan menyebutkan kebutuhan dana yang akan diserapnya lewat penerbitan MTN tersebut. Ia mengaku, manajemen belum melakukan hitung-hitungan. “Nanti lah setelah pilpres baru kami bisa bilang berapa dan kapan waktu yang tepat,” terang dia.
Sekadar informasi, tahun ini, emiten dengan kode TIFA ini menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 10% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Boleh dibilang Tifa cukup muluk dalam menetapkan target, mengingat realisasi kuartal pertama tahun ini masih negatif.
Berdasarkan Keterbukaan Informasi, pendapatan Tifa tercatat turun. Dari lini sewa pembiayaan turun 11,5%, pembiayaan konsumen malah terbang bebas hingga 91%, sedangkan bisnis ijarah muntahiyah bittamlik loyo 3,5%. Hanya segmen sewa koperasi yang mencatat pertumbuhan positif hingga 223%.
Karena kinerjanya tersebut, Tifa hanya mengantongi laba bersih (periode berjalan) sebesar Rp 8,8 miliar atau turun 24% ketimbang kuartal pertama tahun lalu. Penurunan laba sebagai cerminan dari perlambatan pertumbuhan pendapatan sekitar 7% atau menjadi Rp 42,3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News