kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tiga anak usaha bank ini bakal dapat suntikan modal dari induk pada 2019


Senin, 25 Februari 2019 / 14:56 WIB
Tiga anak usaha bank ini bakal dapat suntikan modal dari induk pada 2019


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini sejumlah anak usaha milik bank besar bakal mendapat tambahan modal dari induk. Salah satunya yakni PT Bank Syariah Bukopin (BSB) yang menyebut pihaknya bakal mendapatkan suntikan modal dari induk yaitu PT Bank Bukopin Tbk sebesar Rp 100 miliar pada kuartal IV-2019.

Direktur Utama Bank Syariah Bukopin Saidi Mulia Lubis menyebutkan rencana penambahan modal tersebut utamanya untuk menopang rencana ekspansi Bank Syariah Bukopin yang ditarget naik dua digit atau minimal 10% tahun ini.

"Suntikan modal ini untuk perkuatan modal dan ekspansi perusahaan," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (22/2). 

Selain penambahan modal, Saidi juga mengungkapkan induk perusahaan tengah melanjutkan rencana divestasi saham di BSB.

Menurutnya, Bukopin selaku pemegang saham pengendali sedang melakukan pengkajian terkait investor strategis (strategic investor). Bila tak ada aral melintang, hal tersebut diperkirakan bisa rampung di tahun ini. 

"Rencana divestasi juga ada karena itu pararel, kalau memang jadi itu tergantung negosiasi antara induk dengan investor baru, targetnya tahun ini," sambungnya.

Asal tahu saja, Bukopin sebelumnya berencana untuk melakukan divestasi sebanyak 40% saham BSB dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp 400 miliar, rencana ini ditargetkan rampung akhir 2018. Namun, karena kondisi pasar belum stabil, induk perusahaan memilih untuk menunda aksi tersebut.

Rencana divestasi saham ini ditujukan untuk memperkuat modal kedua perusahaan sekaligus mendorong Bank Syariah Bukopin untuk segera naik ke kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II dengan modal inti minimal Rp 1 triliun.

"Ada beberapa variabel yang perlu dipenuhi, tahun ini untuk persentase memang harus tumbuh di atas 10%," katanya. 

Sebagai informasi saja, merujuk laporan bulan Januari 2019 BSB tercatat memiliki total aset sebesar Rp 6,29 triliun. Jumlah tersebut turun 13,6% secara tahunan atau year on year (yoy).

Adapun, total penyaluran pembiayaan Bank Syariah Mandiriper Januari 2019 mencapai Rp 4,215 triliun turun 4,37% secara tahunan. Penurunan ini berdampak pada laba bersih yang hanya sebesar Rp 76 miliar atau turun 63,46% dari tahun sebelumnya Rp 208 miliar.

Selain itu, bank lain yang juga bakal mendapat suntikan modal dari induk adalah PT Bank BRI Agro Tbk. Sayangnya, Direktur Utama BRI Agro Agus Noorsanto enggan menyebut besaran modal yang akan diberikan dari induk.

"Untuk tambahan modal baru mau diajukan ke pemilik, masih rahasia (jumlahnya) yang jelas untuk ekspansi dan naik ke BUKU III," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (25/2). 

Agus memperkirakan, dengan adanya penambahan modal ini nantinya CAR BRI Agro bisa terangkat ke level 29% pada akhir tahun.

Setali tiga uang, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yakni PT Bank BCA Syariah juga bakal mendapatkan modal dari induk tahun ini. Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih bilang dana tersebut nantinya digunakan untuk keperluan ekspansi infrastruktur, jaringan cabang dan pengembangan usaha.

"Kami akan tambah cabang di Aceh, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah tahun ini," katanya. 

Namun, John menyebut pihaknya belum mengetahui berapa besaran suntikan modal yang bakal diberikan tahun ini. Sebab, rencana tersebut masih dalam proses finalisasi dengan induk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×