Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Studi global tahunan Edelman, seperti dilansir Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebut, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap industri keuangan, khususnya asuransi di Indonesia meningkat dari 60% di tahun 2014 menjadi 66% di tahun 2015.
Hal ini membuat pelaku industri asuransi Tanah Air bergairah untuk terus meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan lembaga jasa keuangan, termasuk anggota AAJI sendiri telah melakukan edukasi keuangan di 24 kota dan menggalang partisipasi 1.195 ibu rumah tangga, 1.146 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, dan 2.910 pelajar.
Itu belum termasuk Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri sebanyak 1.588 orang dan 4.577 orang masyarakat umum. "Kami akan terus mendorong pemahaman serta akses masyarakat terhadap produk dan jasa asuransi," ujar Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI, Kamis (19/3).
Upaya ini sekaligus untuk mendongkrak penetrasi asuransi di Indonesia yang saat ini masih rendah. Hasil Survei Nasional Literasi Keuangan yang dilakukan OJK tahun 2013 silam melansir, baru 17,84% atau sekitar 18 dari setiap 100 penduduk yang mengerti manfaat asuransi dengan baik, dan hanya 12 dari setiap 100 penduduk yang menggunakan produk dan jasa asuransi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News