Reporter: Agustinus Respati | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Investree Radhika Jaya alias Investree mencatatkan tingkat keberhasilan 90 (TKB90) di angka 98,90% per Agustus 2019. Hal ini menunjukkan tingkat wanprestasi di atas 90 hari (TWP90) ada di angka 1,10%.
Dalam menekan rasio gagal bayar, Investree sudah punya jurus jitu sejak awal. Tim Investree merupakan bankir yang sudah berpengalaman merumuskan produk pinjaman.
"Kami cenderung selektif memilih calon peminjam. Kami memilih perusahaan yang memiliki hubungi kerja sama dengan perusahaan terkemuka. Misalnya, BUMN, perusahaan multinasional, dan lembaga pemerintahan. Perusahaan harus memiliki rekam jejak yang jelas," kata Co-Founder & CEO PT Investree Radhika Jaya Adrian Gunadi, pada Selasa (17/9).
Baca Juga: Mau buka usaha? ajukan pinjaman modal ke e-commerce ini
Dalam menganalisis calon peminjam, Investree memanfaatkan teknologi risk-based pricing menggunakan data-data perbankan, laporan keuangan, relasi dengan payor, dan security payment atas proyek yang dibiayai.
Investree juga menjalin kerja sama dengan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Melalui jasanya, Investree bisa mengetahui profil historis kredit peminjam dan credit-rating yang melengkapi scoring Investree.
Investree juga menggandeng pihak ketiga untuk pengecekan profil peminjam terkait dengan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT).
Baca Juga: Ini cara aman berutang ke fintech online
Bagian penagihan, Investree memiliki tim collection sendiri sesuai dengan standar industri keuangan untuk melakukan proses penagihan.
Hingga akhir bulan Agustus 2019, Investree berhasil membukukan catatan total fasilitas pinjaman Rp 3,04 triliun. Sementara nilai pinjaman yang tersalurkan sebesar Rp 2,36 triliun dengan rata-rata tingkat pengembalian (return) 16,3%.
Saat ini, profil peminjam terbanyak dari industri kreatif. Biasanya mereka berasal dari bidang usaha event organizer, agensi, dan production house.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News