kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.417   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.515   50,58   0,68%
  • KOMPAS100 1.060   10,84   1,03%
  • LQ45 796   8,52   1,08%
  • ISSI 254   0,40   0,16%
  • IDX30 415   3,26   0,79%
  • IDXHIDIV20 474   3,56   0,76%
  • IDX80 120   1,13   0,95%
  • IDXV30 124   0,82   0,67%
  • IDXQ30 133   1,29   0,98%

Tingkat Profitabilitas Bank Sumut Terjaga Solid


Kamis, 19 Januari 2023 / 09:53 WIB
Tingkat Profitabilitas Bank Sumut Terjaga Solid
ILUSTRASI. Bank Sumut akan segera IPO


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (Bank Sumut) tercatat cukup tebal.

Bank Sumut, calon emiten yang siap melantai di bursa dengan kode perdagangan saham BSMT memiliki NIM 6,84% per September 2022. Capaian ini meningkat dari periode yang tahun sebelumnya yang mencapai 6,73%.

Tingkat margin bunga bersih Bank Sumut berada di atas rata-rata industri, bahkan lebih tinggi dari bank BUMN.

Berdasarkan Laporan Profil Industri Perbankan yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), secara industri, bank pembangunan daerah (BPD) mencatatkan NIM 5,8% per September 2022, naik dibandingkan dengan September 2021 yang mencapai 5,74%.

Sementara itu, rata-rata NIM bank BUMN dan bank umum swasta nasional masing-masing sebesar 5,52% dan 4,29%. Margin bunga bersih adalah pembagian antara pendapatan bank dari bunga dengan bunga yang diberikan kepada nasabah. Ini merupakan salah satu ukuran utama tingkat profitabilitas perbankan.

Baca Juga: Perkuat Modal, Bank Sumut Tawarkan 23% Sahamnya ke Publik Lewat IPO

Pada saat yang sama, Bank Sumut juga terus mendorong efisiensi dalam operasional, di mana tingkat biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pada triwulan III/2022 sebesar 75,19%, lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 77,23%.

OJK, dalam Statistik Perbankan Indonesia, mencatat per Agustus 2022, tingkat BOPO bank umum swasta nasional sebesar 76,69 persen, lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya 77,34%. Adapun, tingkat BOPO Bank Pembangunan Daerah (BPD) konvensional tercatat sebesar 75,42%, malah sedikit memburuk dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 75,38%.

Bank Sumut sendiri mencatatkan pendapatan bunga dan bagi hasil syariah sebesar Rp2,39 triliun per 30 September 2022, naik Rp 6,68 miliar atau 0,28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sebagai informasi, pada tahun 2021, Bank Sumut membukukan pendapatan bunga dan bagi hasil syariah total sebesar Rp 3,20 triliun.

Sementara itu beban bunga dan bagi hasil dana Syirkah temporer per 30 September 2022 sebesar Rp 566,23 miliar, turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 743,61 miliar.

Untuk itu, Bank Sumut berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan bunga dan pendapatan syariah bersih menjadi Rp 1,84 triliun per 30 September 2022, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,65 triliun.

Berdasarkan kinerja penghimpunan dana, Bank Sumut mengantongi dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 33,38 triliun hingga September 2022, naik 1,11% (yoy) dari sebelumnya Rp 33,01 triliun.

Baca Juga: Wow, Penyaluran KUR Bank Sumut Melonjak 41% di Tahun 2022

"Bank Sumut akan terus berekspansi untuk meningkatkan kinerjanya, salah satunya dengan melakukan penawaran umum saham perdana atau IPO. Dana IPO akan digunakan untuk modal kerja, salah satunya dengan ekspansi penyaluran kredit serta meningkatkan infrastruktur teknologi kita. Dengan IPO, proses bisnis akan makin baik,” ujar Plt Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto dalam keterangan resminya, Kamis (19/1).

Sesuai prospektus, bank daerah milik Provinsi Sumatra Utara ini telah menggelar penawaran awal atau bookbuilding IPO sebanyak-banyaknya 2.934.798.300 saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham pada 5-18 Januari 2023. Jumlah itu mewakili 23% dari total saham Bank Sumut usai IPO.

Bank Sumut, BPD pertama di luar Pulau Jawa yang akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia. Harga IPO akan ditawarkan di kisaran Rp 350- Rp 510 per saham sehingga Bank Sumut berpotensi meraup dana Rp 1,02 triliun hingga maksimal Rp 1,49 triliun.

Hingga September 2022, Bank Sumut berhasil membukukan laba bersih Rp 520,57 miliar, tumbuh 17,44% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 443,29 miliar.

Secara tahunan, laba bersih Bank Sumut juga cukup solid, kecuali pada 2020 akibat pandemi Covid-19. Pada 2019, laba bersih Bank Sumut tercatat sebesar Rp 544,75 miliar, lalu turun menjadi Rp 514 miliar pada 2020 dan kembali naik menjadi Rp 613,60 miliar pada 2021.

Dari sisi profitabilitas, return on equity (ROE) atau tingkat pengembalian ekuitas Bank Sumut pada triwulan IIII/2022 sebesar 17,38%, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 16,10%. Sementara itu, return on asset (ROA) atau tingkat pengembalian aset sebesar 2,17 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 2,06 %.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×