kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tingkatkan kinerja, asuransi jiwa memperbesar porsi ritel


Jumat, 23 Agustus 2019 / 19:17 WIB
Tingkatkan kinerja, asuransi jiwa memperbesar porsi ritel
ILUSTRASI. Asuransi Taspen Life


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar ritel semakin menjadi andalan perusahaan asuransi jiwa. Sejumlah perusahaan asuransi pun gencar memperbesar porsi ritel tahun ini karena potensi pasarnya masih cukup besar.

Salah satunya PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) yang mencatatkan premi asuransi individu atau ritel telah mencapai 15% dari total realisasi premi per Juli 2019 sebesar Rp 1,01 triliun. Jumlah porsi individu meningkatkan karena tahun lalu sekitar 90% masih didominasi kumpulan.

Baca Juga: Genjot kontribusi asuransi syariah, berikut strategi Generali Indonesia

Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono mengatakan, porsi ritel meningkat berkat kerja sama Business to Business (B2B) dengan induk usaha, PT Taspen (Persero). Dengan capaian itu, perusahaan pelat merah ini akan menjaga porsi ritel sampai akhir tahun.

“Saya kira masih di angka 15% karena premi asuransi kumpulan juga ikut tumbuh,” kata Maryoso kepada Kontan.co.id, Kamis (22/8).

PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) melirik sektor ritel. Direktur Utama Mandiri Inhealth Iwan Pasila mengatakan, mayoritas premi perusahaan dari segmen kumpulan sedangkan individu baru mulai diperbesar pada Agustus 2019.

“Individu baru mulai jadi belum signifikan. Kami baru mulai secara besar di bulan Agustus ini, tapi targetnya belum bisa dirilis,” ungkapnya.

Untuk memperbesar porsi ritel, perusahaan akan mulai dengan produk, proses underwriting dan pendaftaran ulang (enrollment) yang mudah melalui pemanfaatan teknologi. Menurut Iwan, kehadiran asuransi individu demi mengembangkan pasar-pasar baru.

Baca Juga: Memilih bekal pensiun yang tepat agar tak habis di tengah perjalanan

Sampai akhir Juli 2019, total premi bruto Mandiri Inhealth mencapai Rp17 triliun, tumbuh 22% secara year on year (yoy). Perusahaan fokus pada produk yang dapat memenuhi kebutuhan peserta, akses layanan kesehatan lebih mudah dan mendorong efisiensi pemanfaatan layanan medis di provider perusahaan.

“Kecukupan premi juga menjadi perhatian kami untuk memastikan premi cukup untuk memenuhi kebutuhan, klaim, biaya operasional, dan target profit perseroan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×