kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tingkatkan layanan, HSBC Indonesia terus lakukan transformasi digital


Rabu, 28 April 2021 / 16:51 WIB
Tingkatkan layanan, HSBC Indonesia terus lakukan transformasi digital
ILUSTRASI. Layanan HSBC Digital Banking di Jakarta, Senin (13/10). KONTAN/Baihaki/13/10/2013 KONTAN/BAihaki/13/10/2014


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat beberapa bank melakukan transformasi digital, PT Bank HSBC Indonesia juga terus melakukan transformasi digital. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan layanannya sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Terbaru, HSBC memperkenalkan pengembangan pada platform Digital Accounts Receivables Tool (DART) yang terintegrasi dengan payment aggregator. Platform ini membantu nasabah korporasi memindahkan proses rekonsiliasi invoice secara manual menjadi elektronik serta terintegrasi langsung lewat portal pembayaran secara daring.

Dalam kesempatan media visit, Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia François de Maricourt mengatakan bahwa HSBC Indonesia terus berkomitmen untuk melakukan transformasi digital dalam menjalankan bisnisnya. 

Baca Juga: Kembangkan aplikasi, OJK pantau pergerakan investasi di asuransi

“Kami beruntung memiliki grup yang besar dan memiliki cabang di beberapa negara. Oleh karena itu, kami bisa mempelajari praktik digitalisasi yang sudah berhasil dilakukan seperti di Singapura dan Hongkong,” ujar Francois kepada Kontan.co.id, Rabu (28/4).

Ia juga menyebutkan transformasi digital yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Seperti contoh, Francois bilang baru-baru ini HSBC Indonesia juga meluncurkan platform untuk transaksi obligasi. Hal ini melihat dari tumbuhnya bisnis wealth management yang dimiliki oleh HSBC.

Meskipun berkomitmen untuk terus melakukan transformasi digital, perusahaan tidak akan gegabah dalam menjalankannya. Francois bilang bahwa pihaknya akan terus menerapkan manajemen risiko dalam digitalisasi tersebut.

“Risiko digital bagi dunia perbankan itu sangat besar. Oleh karena itu, transformasi yang dilakukan oleh HSBC mungkin agak terlambat karena kami memastikan agar selalu menerapkan manajemen risiko dan kami tidak mau mengambil banyak risiko,” tambahnya.

Baca Juga: OJK minta perusahaan asuransi hati-hati memberikan jaminan investasi

Dengan demikian, Francois menjelaskan bahwa HSBC Indonesia tidak akan benar-benar beralih menjadi bank digital ke depannya. Ia bilang bahwa pihaknya lebih memilih model bisnis hybrid dimana layanan bisa didapatkan secara online maupun offline.

Selanjutnya: Wapres sebut digitalisasi berperan signifikan pada keuangan syariah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×