kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tingkatkan pembiayaan, multifinance garap nasabah dari induk perusahaan


Kamis, 24 Oktober 2019 / 20:14 WIB
Tingkatkan pembiayaan, multifinance garap nasabah dari induk perusahaan
ILUSTRASI. Direktur Utama Mandiri Tunas Finance (MTF) Arya Suprihadi (tengah) didampingi Direktur Pemasaran harjanto Tjitohardjojo (kanan) melayani nasabah di MTF Costumer Experience Lounge Jakarta, Rabu (4/9). Memepringati hari Pelanggan Nasional Mandiri Tunas Fina


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri mutlfinance mencatatkan pembiayaan yang stagnan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan pembiayaan tumbuh 3,53% year on year (yoy) menjadi Rp Rp 451,11 triliun per September 2019. Melihat hal ini, para pemain harus memutar otak untuk mengoptimalkan pembiayaan hingga akhir tahun.

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) misalnya akan memanfaatkan sinergis dengan induk perusahaan. Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo menyebut akan mencoba fokus pada nasabah korporasi milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai induk perusahaan.

“Kebanyakan memang untuk mobil komersial bagi nasabah korporasi Mandiri. Walau ada juga COP atau Kendaraan Operasional Karyawan berupa mobil penumpang. Selain itu, kita akan buat event atau pameran dan agresif untuk pembiayaan multiguna,” ujar Harjanto kepada Kontan.co.id pada Kamis (24/10).

Baca Juga: Suku Bunga Pembiayaan Multifinance Masih Mekar

Harjanto menyebut hingga September 2019, realisasi pembiayaan MTF tercatat senilai Rp 20,7 triliun. Nilai ini 3,5% secara tahunan atau year on year (yoy) dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 20 triliun.

Ia menyebut pembiayaan hingga kuartal ketiga 2019 ini didorong oleh pembiayaan mobil komersial seperti truck dan pick up naik 50%. Juga ditopang oleh pembiayaan multiguna untuk modal kerja, kebutuhan renovasi rumah, pendidikan, dan kesehatan naik 70%. Adapun pembiayaan mobil penumpang turun 14%.

Adapun PT BNI Multifinance yang sudah fokus menggarap nasabah dari induk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ini mampu meningkatkan realisasi pembiayaan.

Baca Juga: Bunga kredit bank belum turun, bunga pembiayaan multifinance masih stabil

Direktur Utama BNI Multifinance Hasan Gazali Pulungan menyebut hingga September 2019, realisasi pembiayaan baru tercatat senilai Rp 931 miliar. Nilai ini meningkat 14,5% yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 813 miliar.

“Rinciannya pembiayaan pada September 2019 dikontribusikan dari pembiayaan operating lease senilai Rp 37 miliar. Adapun pembiayaan modal kerja senilai Rp 266 miliar, sedangkan pembiayaan investasi sebanyak Rp 564 miliar. Adapun pembiayaan multiguna sebanyak Rp 64 miliar,” jelas Hasan kepada Kontan.co.id.

Begitupun dengan PT CIMB Niaga Auto Finance yang menggarap nasabah dari PT Bank CIMB Niaga Tbk masih mencatatkan kinerja yang mumpuni. Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menyebut upaya digitalisasi juga turun meningkatkan pembiayaan.

Baca Juga: Multifinance lanjutkan tren negatif pada pembiayaan UKM hingga kuartal III 2019

Sampai September 2019, CNAF telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 2,45 triliun, naik 93,3% secara year on year (yoy). Kucuran pinjaman ini untuk pembiayaan 12.156 unit kendaraan.

Berkat kenaikan pembiayaan, jumlah aset CNAF juga terkerek. Total aset CNAF mencapai Rp 3,3 triliun dengan portofolio pembiayaan Rp 2,8 triliun. Di sisi lain, tingkat kredit masalah (NPF) juga ditekan sebesar 0,81%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×