Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Edward memberikan contoh Nielsen telah menggandeng LinkAja untuk mendistribusikan gaji surveyor. Lantaran, pergantian surveyor di perusahaan riset itu sangat besar. Bisa saja, seorang surveyor hanya bekerja untuk satu bulan kerja.
“Kalau tiap bulan surveyor ganti, terlalu sulit untuk mengumpulkan buku rekening bank tiap bulan. Namun masalah ini banyak terjadi di berbagai perusahaan,” tambah Edward.
Ia lanjut Ia, dari pada memaksakan untuk menyasar karyawan BUMN, LinkAja lebih memilih untuk menyalurkan gaji sebagai solusi di perusahaan yang membutuhkan.
Baca Juga: LinkAja fokus beri solusi ke sektor unbanked dan underbanked di tahun depan
Selain itu, Edward mengaku LinkAja membidik pengguna yang unbankable. Ia yakin segmen ini lebih membutuhkan uang digital. Sedangkan segmen yang sudah memiliki rekening bank akan menjadikan uang digital sebagai instrumen pembayaran pelengkap saat ada potongan harga.
“Setiap bulan terjadi pertumbuhan pengguna aktif sebanyak 5,1 kali lipat. Pertumbuhan nilai transaksi 4,8 kali dan jumlah transaksi tumbuh 4,7 kali lipat setiap bulan. Itu tanpa bujet bakar uang yang besar. Tahun dapat secara bisnis diharapkan tumbuh setidaknya dua kali lipat,” ujar Edward di Jakarta pada Selasa (17/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News