Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Meskipun pamor tertandingi bancassurance, jalur keagenan masih memikat pemain asuransi jiwa. Lihat saja, Tokio Marine Life Insurance Indonesia yang tetap mengandalkan jalur distribusi keagenan demi meraup premi.
Perusahaan yang mengakuisisi MAA Life ini menganggap, agen memiliki keunggulan menawarkan produk kepada nasabah. Tahun ini, Tokio Marine Life berencana merekrut 2.000 agen.
Menurut Soebagio Iman, Senior Vice President Chief Marketing Officer Tokio Marine Life Indonesia, mengandalkan pemasaran polis lewat agen merupakan langkah awal. Tahun ini mereka akan merambah bancassurance atau lewat bank, setelah teknologi lebih canggih. "Tahun ini akan bekerja sama dengan dua bank, untuk merambah jalur distribusi," katanya (29/1).
Maka, Tokio Marine yang berinduk ke Jepang ini bakal meng-upgrade teknologi. Sayangnya, Soebagio enggan berbagi target preminya.
Untuk menigkatkan perolehan premi, perusahaan juga akan menambah produk baru tentunya, karena saat ini baru memiliki sebelas produk. "Kami akan menambah produk unitlink juga tradisional ditahun ini," tambahnya.
Menurut Soebagio, pasar Indonesia sangat besar. Ia yakin, dengan layanan terbaik, masyarakat akan mengenal perusahaan. Tokio Marine Life Insurance Indonesia menggaet izin operasi dari Bapepam-LK pada 2012.
Mayoritas atau 89% pemilik perusahaan ini adalah Tokio Marine Grup. Perusahaan asuransi asal Jepang ini berencana menambah modal agar kapasitas bisnisnya juga meningkat. "Kami akan tambah permodalan," tegasnya. Sayang, dia enggan menyebutkan total equitas yang dimiliki saat ini.
Untuk memuluskan bisnisnya, manajemen berjanji akan menambah 20 cabang di kota besar Indonesia seperti Pontianak dan Bandung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News