Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan patungan antara Tokio Marine Asia Pte Ltd dan PT Asuransi Jasa Indonesia, Tokio Marine Indonesia memperluas cakupan bisnisnya ke sektor ritel dan korporat dengan menghadirkan produk inovatif. Adapun salah satu produk yang ditujukan untuk sektor korporat, yakni asuransi Cyber Security (Keamanan Siber).
Mengenai produk itu, Head of Product Development Tokio Marine Indonesia Djoko Mulyono menjelaskan pihaknya akan mengganti kerugian sesuai dengan nominal yang dikeluarkan tertanggung.
"Cara untuk asesmen kerugian, kami akan mengganti sesuai dengan nominal yang dikeluarkan tertanggung," ucapnya dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (13/12).
Baca Juga: Tokio Marine Indonesia Tak Tertarik Jadi Induk KUPA, Ini Alasannya
Djoko mencontohkan coverage di personal siber terkait pemerasan. Misalnya, laptop tidak bisa dibuka padahal materi penting ada di dalamnya, terus ada ancaman pemerasan siber, yang mana baru bisa dibuka dengan syarat mentransfer Rp 3 juta. Dia bilang nilai yang dikeluarkan tertanggung itu yang akan di-cover.
Meskipun demikian, Djoko mengatakan ada nilai-nilai lain yang akan diasesmen oleh pihaknya sebelum akhirnya bisa diklaim nasabah. Djoko menyebut Tokio Marine Indonesia memiliki tim IT forensik dan ahli di bidang siber, yang mana akan melakukan asesmen juga terhadap klaim tersebut.
"Untuk personal siber, kami juga didukung oleh perusahaan asuransi luar negeri yang memang mereka punya kapasitas di bidang siber. Tentunya hal itu sangat membantu kami dalam asesmen klaim," katanya.
Sementara itu, Djoko menyampaikan produk Cyber Security itu penjualannya masih B2B dan B2C. Oleh karena itu, dia menerangkan Tokio Marine Indonesia bekerja sama dengan perbankan, lembaga keuangan, atau dompet digital yang ada di e-Commerce.
"Dengan demikian, masih sistem bundling," ungkapnya.
Baca Juga: Ini Perusahaan Jepang yang Tertarik Beli Aset Tokio Marine di Asia Tenggara
Sebagai informasi, Tokio Marine Indonesia mencatatkan kinerja positif pendapatan premi sejak 2018 hingga 2022. Adapun pertumbuhan dalam pendapatan premi (gross written premiums) mencapai Rp 2,28 triliun sejak 2018 hingga 2022. TMI juga mencatatkan peningkatan keuntungan bersih dengan CAGR 19,5%, dari Rp 130 miliar sejak 2018 menjadi Rp 265 miliar pada 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News