Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Kualitas kredit BNI per Juni tercatat mengalami perbaikan di mana rasio kredit bermasalah (NPL) turun menjadi 1,8% dari 1,9% semester I 2018. kredit bermasalah paling tinggi ada di segmen medium yang meningkat dari 2,5% jadi 3,7%. Sedangkan NPL segmen korporasi turun dari 1,6% jadi 1,1%.
Adapun PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memiliki outstanding kredit kepada BUMN sebesar Rp 115 triliun per Juni. Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI memperkirakan pinjaman tersebut sekitar 3% dari total kredit perseroan. Bank ini masih belum menyampaikan laporan keuangan kuartal II 2019 hingga saat ini.
Namun, menurut Haru beban yang ditanggung BRI terhadap perusahaan BUMN masih stabil. "Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) nya masih stabil di kisaran 1%," katanya pada Kontan.co.id, Selasa (30/7).
Haru menambahkan, secara umum, pihaknya tidak memiliki isu terkait Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK) di mana batas maksimal pemberian kredit ke perusahaan BUMN adalah 30%. Menurutnya, ruang bagi BRI salurkan kredit ke afiliasinya masih besar dengan jumlah modal inti perseroan mencapai Rp 190 triliun.
Baca Juga: Bank yang menjadi kreditur Duniatex mulai siapkan upaya restrukturisasi
Dia mengungkapkan, potensi penyaluran kredit BRI kepada perusahaan-perusahaan BUMN di paruh kedua ini masih cukup besar khususnya di sector energi dan infrastruktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News