Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bank DBS Indonesia mencatatkan kinerja bisnis trade finance yang tetap solid di tengah dinamika perdagangan global.
Hingga November 2025, rata-rata nilai aset trade finance Bank DBS Indonesia tercatat berada di atas Rp 9 triliun.
Head of Global Transaction Services Bank DBS Indonesia Dandy Pandi mengatakan, capaian tersebut mencerminkan peran strategis DBS dalam mendukung aktivitas perdagangan lintas sektor, sekaligus memperkuat posisinya sebagai mitra perbankan utama dalam pembiayaan perdagangan yang berkelanjutan dan terintegrasi.
Baca Juga: Danamon Tetap Tumbuh di Bisnis Trade Finance di Tengah Gejolak Perdagangan Global
“Pertumbuhan ini menunjukkan kepercayaan nasabah terhadap solusi trade finance yang kami tawarkan, terutama dalam mendukung aktivitas ekspor-impor dan rantai pasok nasional,” ujar Dandy kepada Kontan.co.id, Kamis (18/12/2025).
Di tengah mencuatnya kebijakan tarif Amerika Serikat atau yang dikenal sebagai tariff Trump, yang menambah beban biaya bagi eksportir ke AS serta memicu masuknya barang impor ke Indonesia sebagai pasar alternatif, DBS menegaskan kualitas kredit trade finance tetap terjaga.
Dandy menyampaikan, hingga saat ini belum terdapat dampak signifikan terhadap kualitas kredit trade finance Bank DBS Indonesia.
Hal tersebut didukung oleh fokus pembiayaan DBS pada sektor-sektor strategis yang memiliki peran penting dalam rantai pasok domestik maupun perdagangan internasional.
“Kami secara konsisten mendukung sektor-sektor yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan, industrialisasi, serta pemulihan ekonomi nasional. Pendekatan ini membuat portofolio trade finance kami tetap resilien,” jelasnya.
Baca Juga: AASI Ungkap Tantangan Berat Asuransi Syariah Jelang Penerapan KPPE 2028
Ke depan, DBS Indonesia optimistis prospek bisnis trade finance masih akan bertumbuh seiring membaiknya aktivitas perdagangan dan pemulihan rantai pasok global.
Peningkatan permintaan dari sektor komoditas strategis diperkirakan tetap menjadi katalis utama pertumbuhan.
“Dengan solusi pembiayaan dan digital yang terintegrasi, kami menargetkan pertumbuhan trade finance sejalan dengan prospek positif ekonomi Indonesia, serta terus mendukung nasabah agar mampu berdaya saing di pasar global,” pungkas Dandy.
Selanjutnya: Bocoran Lengkap POCO M8 dan POCO M8 Pro, Diprediksi Rilis Januari 2026
Menarik Dibaca: Rekomendasi HP Harga Rp 1 Jutaan Bawa RAM 8GB yang Luas, Intip Informasinya di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













