Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus mengoptimalkan peran agen untuk menjangkau potensi pasar yang selama ini belum tersentuh. Hasilnya, transaksi perbankan lewat agen laku pandai terus bertumbuh.
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) misalnya mencatat jumlah total agen laku pandai atau AgenBRILink mencapai 1 juta agen per 25 Juli 2024 dengan jumlah transaksi mencapai lebih dari 645 juta kali.
Adapun volume transaksi AgenBRILink mencapai lebih dari Rp 800 triliun dan menghasilkan fee based income (FBI) mencapai Rp 895,4 miliar.
Senior Executive Vice President (SEVP) Ultra Micro BRI Muhammad Candra Utama mengatakan bahwa pencapaian tersebut menegaskan komitmen perseroan dalam memberikan akses layanan perbankan yang lebih baik kepada masyarakat di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Kinerja keuangan moncer, BSI cetak pertumbuhan laba 20,28%
“Seperti diketahui, AgenBRILink merupakan salah satu inovasi utama BRI yang dirancang untuk memperluas jangkauan layanan perbankan melalui kemitraan dengan agen-agen lokal di berbagai daerah. Kehadiran 1 juta AgenBRILink diharapkan semakin memperluas cakupan layanan keuangan dari kota-kota besar hingga desa-desa terpencil," ungkap Candra, belum lama ini.
Selain itu, kata Candra pencapaian ini juga merupakan kemajuan signifikan dalam upaya mendukung inklusi dan literasi finansial di Indonesia.
Menurutnya, dengan meningkatnya aksesibilitas layanan keuangan bagi lebih banyak individu, BRI berperan penting dalam pemerataan ekonomi dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan kemampuan masyarakat.
Keberadaan AgenBRILink sendiri juga disebut Candra memberikan peluang usaha bagi para warga di berbagai daerah, khususnya di wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau oleh layanan perbankan.
Dengan demikian, perseroan dapat turut mendukung pemberdayaan ekonomi dengan berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja baru serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara signifikan melalui sharing economy.
Selanjutnya ada PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) yang mencatat nilai transaksi yang dihasilkan bisnis agen laku pandai atau BSI Agen mencapai Rp 31 triliun hingga Juli 2024.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menyebut bahwa jumlah itu merupakan hasil dari sekitar 15.000 transaksi yang dilakukan 103.614 BSI Agen di seluruh Indonesia. Anton juga menjelaskan, bahwa hampir 60% BSI Agen tersebar di Provinsi Aceh, sementara sisanya berada di Pulau Jawa.
“Menjamurnya agen laku pandai tersebut membuktikan bahwa minat masyarakat bertransaksi keuangan syariah meningkat, sekaligus berdampak positif untuk pembukaan lapangan kerja baru melalui profesi BSI Agen,” kata Anton.
Anton berharap, kedepan BSI Agen dapat membuat ekosistem syariah menjadi hidup dan berdampak bagi masyarakat, baik secara sosial maupun ekonomi. “Melalui BSI Agen ini, BSI terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah ke seluruh Indonesia,” tandasnya.
Sementara PT Bank Negara Indonesia (BNI) mencatatkan pertumbuhan jumlah transaksi bisnis agen laku pandai atau BNI Agen46 sebesar 3,1% YoY menjadi 46,6 juta transaksi dengan volume transaksi sebesar Rp27,44 triliun hingga Juli 2024.
Rahma Dhoni, Agen46 Division Head BNI menyampaikan, pertumbuhan transaksi disebabkan kepercayaan masyarakat yang semakin baik kepada BNI Agen46 sebagai mitra perbankan dalam melakukan transaksi keuangan terutama untuk transaksi-transaksi bill payment, penyetoran dan penarikan, pembelian tiket dan transaksi lainnya yang tumbuh dengan solid.
Sejalan dengan pertumbuhan transaksi, CASA yang terhimpun dari rekening operasional BNI Agen46 mencatatkan pertumbuhan 36,4% YoY menjadi Rp 3,8 triliun.
Tidak hanya itu, Jumlah BNI Agen46 juga mengalami peningkatan sebesar 16,7% YoY menjadi 207.027 Agen yang tersebar di lebih dari 6 ribu Kecamatan dan 35 ribu Kelurahan/Desa. BNI Agen46 juga melayani masyarakat yang berada di daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T) sebanyak 15 ribu Agen. Sebaran BNI Agen46 yang cukup luas tersebut dapat berkontribusi terhadap FBI BNI sebesar Rp118,2 miliar yang tumbuh 177,8% YoY.
"Bank BNI terus menunjukkan komitmen yang kuat untuk memberikan akses layanan perbankan kepada segenap masyarakat melalui keberadaan BNI Agen46, sebuah layanan keuangan tanpa kantor (Branchless Banking) termasuk layanan keuangan digital untuk menjangkau masyarakat yang selama ini belum tersentuh layanan keuangan," ungkap Rahma kepada kontan.co.id, Senin (2/9).
Perseroan berkomitmen untuk menjaga momentum pertumbuhan bisnis keagenan dan menargetkan sebanyak 235.000 Agen sampai dengan akhir tahun 2024.
Kedepan, BNI juga mendorong Mitra BNI Agen46 untuk melakukan pembukaan rekening Masyarakat sekitarnya secara refferral melalui Super Apps wondr by BNI yang memiliki beragam fitur baru dan inovatif. Disamping itu, kata Rahma BNI Agen46 bisa melakukan referral KUR secara digital dan termonitor.
"Melalui inisiatif ini, BNI melibatkan mitra BNI Agen46 dalam memperluas jumlah Nasabah, sehingga memperkuat ekosistem BNI yang ada di tengah Masyarakat. Tentunya hal ini dapat memberikan manfaat penghasilan tambahan bagi BNI Agen46 dan peningkatan laba bagi BNI," imbuhnya.
Baca Juga: Penyaluran Kredit Modal Kerja Perbankan Masih Menggeliat di Semester I-2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News