Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Tidak semua broker saham kecipratan rezeki nomplok dari membaiknya prospek bisnis jual beli saham. Pasalnya, beberapa sekuritas justru mengalami penurunan nilai volume transaksi efek.
Sebut saja PT Andalan Artha Advisindo (AAA) Sekuritas yang mengalami penurunan nilai transaksi yang sangat signifikan. Lihat saja, per Januari 2013, nilai transaksi AAA Sekuritas Rp 542,6 miliar, anjlok 45,72% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp 999,58.
Jika dibandingkan dengan Desember 2012, nilai transaksi di perusahaan tersebut memang mengalami kenaikan. Hanya saja kenaikannya tidak sehebat sekuritas lain yang sekelas seperti Danatama Makmur.
Sekadar informasi, nilai volume transaksi efek di Danatama Makmur per Januari 2013 naik 28% dibanding Desember 2012 sebesar Rp 211,43 miliar. Sementara di periode yang sama AAA Sekuritas hanya mencatat kenaikan 2%.
Victoria Securities Indonesia mengalami nasib serupa. Anak usaha ini mencatat nilai transaksi Rp 322,75 miliar per Januari lalu, turun 27% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
BCA Sekuritas juga mengalami penurunan. Tapi, manajemen masih lebih beruntung, pasalnya nilai transaksi efek di perusahaan tersebut hanya mengalami penurunan 1% dibanding Januari 2012.
Sayang, narasumber dari ketiga sekuritas tersebut enggan memberikan konfirmasi terkait penurunan kinerja perusahaannya. Andri Rukminto, Direktur Utama AAA Sekuritas beralasan belum mengecek penurunan tersebut. "Saya masih ada urusan di Kalimantan Barat, belum sempat saya cek," ujarnya.
Aldo Tjahaya juga memberikan tanggapan serupa. Bahkan pemberhentian dirinya sebagai direktur utama Victoria Securities tidak diketahui publik. "Saya sudah bukan direksi lagi, jadi komisaris saja sejak tahun lalu," tukas Aldo.
Mardy Sutanto, Direktur Utama BCA Sekuritas juga mengaku belum mengecek penurunan tersebut. "Nanti ya, saya sedang bersama nasabah," imbuhnya. Tapi hingga waktu yang dijanjikan, Mardy tetap enggan memberikan konfirmasi.
Kendati demikian, ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan tersebut. Berdasarkan penelusuran KONTAN, ada beberapa faktor tak terduga seperti isu keamanan, politik dalam negeri atau isu inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak.
Bisa jadi penurunan tersebut juga disebabkan oleh faktor intern perusahaan. Misalnya, banyak nasabah yang terkena suspen lantaran mereka belum menyelesaikan kewajiban pembelian saham hingga T+4. Suspen tersebut membuat nasabah yang bersangkutan hanya bisa melakukan penjualan saham.
Terakhir dan paling ekstrem, adanya penurunan aktivitas nasabah. Mereka berhenti melakukan aktivitas transaksi sehingga memiliki andil atas penurunan nilai volume transaksi.
Namun khusus BCA Sekuritas, penurunan tersebut diduga lantaran dampak dari restrukturisasi pasca akuisisi terhadap PT Dinamika Usaha Jaya. Kendati demikian, restrukturisasi tersebut mulai membuahkan hasil. Hal tersebut bisa dilihat dari nilai transaksi efek per Januari lalu yang naik 357% dibanding Desember 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News