kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transaksi ekspor CIMB tumbuh


Jumat, 25 Mei 2012 / 07:03 WIB
Transaksi ekspor CIMB tumbuh
Drama Korea Mouse di tvN mengalami peningkatan rating jelang tamat.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Perbankan domestik mulai menikmati imbas positif kebijakan devisa hasil ekspor. Beberapa bank membukukan peningkatan transaksi ekspor impor sepanjang kuartal I-2012. Setelah Bank Danamon dan Bank Permata, kini giliran CIMB Niaga yang melaporkan hal serupa.

CIMB Niaga membukukan kenaikan transaksi ekspor – impor sekitar 40% atau lebih dari US$ 1 miliar pada kuartal I-2012 ini. Melihat pencapaian itu, Catherine Hadiman, Wakil Direktur Utama CIMB Niaga optimistis, target volume transaksi sebesar US$ 5 miliar hingga akhir tahun ini bakal tercapai.

"Target US$ 5 miliar itu tumbuh 47% dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya, Kamis (24/5). Kenaikan ini tak lepas dari upaya bank memperbaiki dan mempercepat pelayanan. Selain itu, nasabah juga memperoleh bunga khusus special interest rate, baik untuk penempatan dana maupun fee transaksi.
Setelah devisa ekspor ini masuk tantangan berikutnya adalah membuat dana-dana tersebut mengendap lebih lama. Tapi ini sangat tergantung pada ketersediaan instrumen atau produk investasi, sehingga dana milik eksportir dapat berkembang.

Catherine tidak bisa memastikan berapa lama dana tersebut akan mengendap. Beberapa nasabah menempatkan dana dalam waktu cukup lama, sebagian kecil hanya numpang lewat. "Kami sendiri terus meningkatkan pelayanan, kelengkapan fitur, infrastruktur, dan menambah kantor layanan," katanya.

Dari layanan ekspor impor bank memperoleh banyak keuntungan, seperti fee based income, dana mengendap, transaksi valuta asing, basis nasabah bertambah hingga penyaluran kredit. Bank biasanya melengkapi layanan ini dengan mengelola arus kas perusahaan milik eksportir dan memberikan kredit untuk para pegawainya. "Kami membidik kenaikan fee based income hingga 40%," katanya.

Catherine menambahkan, potensi bisnis ini masih terbuka lebar. Dari total nasabah korporasi, baru 50% yang memanfaatkan layanan ini. Untuk mengoptimalkan peluang itu, perseroan akan membuka trade finance desk.

Tambahan saja, perusahaan yang memanfaakan layanan ekspor impor di Bank CIMB Niaga kebanyakan bergerak di sektor batubara, industri dan komoditas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×