kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Transaksi kartu kredit mencapai Rp 120,85 T


Sabtu, 05 November 2011 / 09:22 WIB
Transaksi kartu kredit mencapai Rp 120,85 T
ILUSTRASI. Kurs dollar-rupiah di BNI hari ini Jumat 18 Desember, periksa sebelum tukar valas.KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Roy Franedya, Astri Kharina Bangun | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pertumbuhan industri kartu kredit yang pesat membuat Bank Indonesia (BI) mulai waspada. Otoritas pengawas perbankan ini berencana mengetatkan aturan dalam bisnis kartu kredit. BI menilai aturan kartu kredit yang ada saat ini masih sangat longgar dan berpotensi merugikan nasabah serta bank.

BI bakal meluncurkan revisi aturan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) pada akhir November 2011. "Kami memilih perkembangan industri yang masuk akal tetapi aman bagi konsumen daripada perkembangan yang berlebihan tetapi keamanannya kurang," tandas Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, Jumat (4/11).

Muhammad Helmi, Vice President Card Products Group Head Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengatakan, pengetatan aturan ini di satu sisi akan membuat penetrasi kartu kredit makin kecil karena selama ini penetrasi kartu kredit kebanyakan pada masyarakat kota besar. Para pemain bisnis kartu kredit harus mulai melebarkan sayapnya ke kota kecil.

Di sisi lain, pengetatan ini juga akan membuat risiko bank semakin kecil sehingga tata kelola bisnis perbankan lebih baik. "Penurunan risiko juga akan berdampak pada penurunan bunga kartu kredit," kata Helmi.

Managing Director Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Marta mengatakan, dengan aturan baru ini, bank-bank akan semakin meningkatkan kualitas layanan kartu kreditnya. Apalagi, segmen segmen pasar semakin menjurus ke nasabah-nasabah berpenghasilan menengah ke atas. Steve menilai, nasabah pengguna kartu kredit saat ini semakin mengerti pemakaian kartu kredit secara tepat.

Pertumbuhan cepat

Bisnis kartu kredit memang kian bengkak dalam empat tahun terakhir. Berdasarkan data terakhir Bank Indonesia, transaksi kartu kredit sepanjang tahun 2007 hanya mencapai Rp 72,6 triliun. Di tahun 2010, angka transaksi kartu kredit sudah naik 225% menjadi Rp 163,21 triliun. Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, nilai transaksi kartu kredit mencapai Rp 120,85 triliun.

Para penerbit kartu kredit pun berusaha menurunkan angka non performing loan (NPL) kartu kredit. Dari data Statistik Perbankan Indonesia, per Agustus 2011, angka kredit macet kartu kredit Rp 3,18 triliun. Angka ini turun 26,79% dibanding Agustus tahun lalu di Rp 4,34 triliun.

Steve menambahkan, penerbitan kartu kredit baru setiap bulan rata-rata mencapai 100.000 kartu. AKKI optimistis jumlah kartu di dalam negeri bisa mencapai 14,5 juta kartu akhir tahun nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×