kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Transaksi Kartu Kredit Terkerek pada Masa Libur Panjang


Minggu, 21 April 2024 / 13:36 WIB
Transaksi Kartu Kredit Terkerek pada Masa Libur Panjang
ILUSTRASI. Konsumen melakukan pembayaran dengan kartu kredit pada kasir toko ritel di Tangerang Selatan, Minggu (8/1/2023).?(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Fase libur panjang di momen lebaran tahun ini sudah usai, masyarakat mulai kembali ke aktivitasnya masing-masing. Rupanya momen lebaran tahun ini juga turut berkontribusi terhadap kenaikan arus transaksi kartu kredit sejumlah bank di dalam negeri.

Sebut saja transaksi Mandiri Kartu Kredit yang alami pertumbuhan permintaan karena dari sisi konsumsi, kebutuhhan masyarakat terhadap barang dan jasa juga meningkat.

SVP Credit Cards Group Bank Mandiri, Erin Young mengatakan bahwa transaksi Mandiri Kartu Kredit tumbuh sebesar 24% per April secara tahunan dengan besaran baki debet yang turut tumbuh sebesar 18% dari tahun sebelumnya.

“Transaksi Mandiri Kartu Kredit sampai dengan April 2024 naik sebesar 24% secara YoY dengan baki debet yang tumbuh sebesar 18% dari tahun sebelumnya," ujar Erin kepada Kontan, Jumat (19/4) .

Baca Juga: Transaksi Kartu Kredit Mandiri Tumbuh 24% hingga Pertengahan April 2024

Erin menambahkan bahwa lonjakan tersebut khususnya naik di pertengahan April ini yang bertepatan dengan fase selesainya masa libur lebaran tahun ini. Dirinya juga merinci bahwa pencatatan nilai tersebut dicantumkan per 15 April 2024 kemarin. 

Erin menyebut saat ini ada lebih dari 2 juta kartu kredit Mandiri yang beredar di masyarakat. Melihat potensi tersebut dirinya melanjutkan soal proyeksi pertumbuhan ini ke depan yang diharapkan bertumbuh sebesar 28% sepanjang tahun 2024 ini.

Sebagai upaya mencapai nilai pertumbuhan tersebut, Erin menyebut mereka memanfaatkan penguatan fitur SuperApp Livin’ by Mandiri yang mereka miliki.

Hal yang sama juga terjadi pada transaksi kartu kredit milik Bank Permata. Kenaikan nilai transaksi dan volume belanja di kartu kredit Bank Permata utamanya berkaitan dengan kebutuhan groceries, travel, hingga lifestyle seperti pakaian, dinning dan lainnya.

Direktur Retail Banking Bank Permata Djumariah Tenteram menyebut bahwa peningkatan transaksi ini juga ditopang dari benefit yang diberikan oleh kartu kredit Bank Permata. Dalam hal ini mereka menawarkan nilai cashback hingga Rp 6 juta setahun dalam bentuk cash point untuk belanja di merchant groceries yang sudah bermitra dengan bank ini.

“Permata Cashback yang memberikan nilai cashback hingga 6 juta setahun dalam bentuk cash point untuk belanja di merchant groceries yang berkerjasama seperti Hypermart, Hero,Guardian, dan lainnya,” kata Djumariah kepada Kontan (19/4).

Adapun baki debet dan nilai transaksi belanja kartu kredit Bank Permata, Menurut Djumariah mengalami kenaikan positif dan pertumbuhan signifikan. Sayangnya, Djumariah tidak merinci berapa nilai baki debet dan transaksi belanja tersebut.

Baca Juga: Transaksi Kartu Kredit BNI Melandai Saat Lebaran, Diprediksi Naik di Akhir Kuartal II

Ke depan Bank Permata berharap transaksi kartu kredit mereka dapat tumbuh di angka 20%. Dengan upaya strategi berupa program diskon, cicilan di berbagai merchant ternama, termasuk program di merchant e-commerce.

Di sisi yang berbeda, bagi BNI nyatanya momen lebaran tahun ini maupun beberapa tahun ke belakang belum mampu membuat kinerja transaksi kartu kredit BNI tumbuh signifikan. Sebaliknya BNI justru mencatat tren dengan kecenderungan landai baik untuk lebaran tahun ini, maupun tahun-tahun sebelumnya.

GM Divisi Bisnis Kartu BNI Grace Situmeang mengatakan bahwa kondisi tersebut diprediksi sebagai dampak dari peningkatan pembayaran dengan metode nontunai lainnya semisal QR dan kartu debit.

“Fase libur lebaran tahun 2024 maupun tahun-tahun sebelumnya cenderung melandai, hal ini diprediksi dari impact peningkatan pembayaran dengan metode non tunai lainnya terutama pada transaksi UMKM,” ucap Grace kepada Kontan (19/4).

Meski seret pada transaksi UMKM, tetapi beberapa sektor tetap menunjukkan peningkatan performannya. Di antaranya adalah di sektor travel, restaurant, groceries, dan telecommunication.

Grace memprediksi bahwa transaksi kartu kredit ini akan kembali normal di minggu ketiga setelah fase libur lebaran, serta menjelang libur sekolah pada Kuartal II 2024 ini.

Menyoal baki debet, sampai kuartal I 2024 baki debet kartu kredit BNI mencapai Rp 14,2 triliun. Nilai itu tumbuh di atas 10% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×