kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Transaksi saham meningkat, Mandiri Sekuritas panen


Selasa, 03 Juni 2014 / 20:13 WIB
Transaksi saham meningkat, Mandiri Sekuritas panen
ILUSTRASI. Nonton Blue Lock Episode 13 Sub Indo Resmi, Berikut Daftar Link Streaming


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Edy Can


JAKARTA. PT Mandiri Sekuritas menuai untung dari kondisi politik dalam negeri yang positif. Ini lantaran investor semakin banyak berinvestasi di bursa saham.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto mengatakan kondisi ini membuat terjadi gejolak transaksi di bursa saham pada Mei lalu bila dibandingkan dengan awal tahun. "Telah terjadi kenaikan transaksi saham dari awal tahun 2014 hingga akhir Mei 2014 yang didorong oleh ramainya transaksi yang dilakukan investor menjelang pemilihan presiden," ujar Abi kepada KONTAN Selasa (3/6).

Abi menambahkan, antusias investor untuk berinvestasi di saham terlihat bukan hanya dari investor asing juga investor lokal. Dia pun mengaku menikmati peningkatan transaksi dari seluruh basis nasabah baik institusi asing, institusi lokal maupun ritel lokal.

Hingga Mei 2014 lalu, Mandiri Sekuritas telah membukukan transaksi sebesar Rp 64,1 triliun. Rata-rata transaksi harian Mandiri Sekuritas untuk periode Januari-Mei 2014 sebesar Rp 650 miliar.  Sedangkan pada Januari lalu, rata-rata transaksi harian hanya sebesar Rp.450 miliar.

Secara keseluruhan, nilai transaksi harian rata-rata di pasar saham memang mengalami peningkatan. Pada akhir Mei lalu rata-rata transaksi harian telah mencapai Rp 6,2 triliun. Jumlah itu meningkat dibandingkan rata-rata nilai transaksi harian di awal tahun ini yang sekitar Rp 4 triliun-Rp 5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×