Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatat kenaikan transaksi trade finance sebesar 20% di akhir tahun lalu menjadi Rp 46 triliun.
Thomas Sudarma, Head of Trade Finance CIMB Niaga menjelaskan, krisis yang terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, telah mendorong peningkatan aktivitas perdagangan dari Indonesia ke negara-negara di kawasan Asia seperti Singapura, China, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Hong Kong, UAE dan negara-negara ASEAN.
Menurut Thomas, saat ini, bisnis Trade Finance CIMB Niaga banyak disalurkan ke sektor-sektor seperti pertambangan, agribisnis, maupun trading dan manufaktur untuk berbagai industri.
Untuk meningkatkan pendapatan dari bisnis Trade Finance ini, CIMB Niaga bakal menempuh beberapa strategi, di antaranya menyediakan layanan yang beragam.
Misalnya, selain layanan konvensional Trade Finance di mana nasabah dapat mengajukan permohonan penerbitan LC, SKBDN, Bank Garansi dan Standby LC melalui internet banking bank berkode saham BNGA ini juga menyediakan layanan produk layanan structured trade financing seperti supplier financing (anjak piutang), distributor financing, warehouse financing, Trust Receipt, Pre and Post Export Financing dan lainnya.
Thomas yakin, bisnis ini akan meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News