kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transformasi ke digital menjadi senjata perbankan pertahankan kinerja


Senin, 09 September 2019 / 05:50 WIB
Transformasi ke digital menjadi senjata perbankan pertahankan kinerja


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transformasi digital akan jadi senjata bagi perbankan untuk bisa menjaga perolehan laba di tengah tren margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) yang mengarah pada penurunan. Digitalisasi itu bakal mendorong efisiensi berbagai biaya.

Saat ini bank berlomba-lomba melakukan transformasi layanan ke arah digital. Perkembangan teknologi memaksa mereka melakukan perubahan untuk bisa memenuhi tuntutan masyarakat yang menghendaki proses transaksi perbankan mudah, cepat dan efisien.

Baca Juga: Nasabah tajir Bank DBS Indonesia tumbuh 36%

Layanan buka rekening, mengajukan pinjaman, dan melakukan pembayaran pun kini bisa dilakukan secara daring.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya saat ini telah memiliki aplikasi Brispot sebagai layanan pengajuan pinjaman daring, BRImo sebagai platform buka rekening secara digital, dan lewat anak usahanya BRI Agro memiliki platform Pinjaman Tenang (Pinang) sebagai layanan pinjaman digital.

Layanan pembukaan rekening online juga dimiliki ditawarkan bank lain misalnya seperti Bank BCA, Bank BNI,  Bank CIMB Niaga dan lain-lain.

Bahkan bank ada juga bank yang sudah memproklamirkan sebagai bank digital seperti Bank BTPN lewat layanan Jenius dan DBS lewat Digibank.

Bank Royal yang baru saja dicaplok BCA juga direncanakan akan dikembangkan jadi bank digital. Bank Artos Indonesia yang akan diakuisisi oleh Bankir senior Jerry Ng dan pengusaha Patrick Sugito Walujo juga akan fokus jadi bank bank digital.

Juru Bicara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sekar Putih Djarot menjelaskan, melalui adopsi teknologi, bank dapat beroperasi secara lebih efisien. Transformasi digital juga telah mengubah aktivitas perbankan tanpa perlu ada keberadaan fisik kantor sehingga menjadi lebih mudah, cepat dan efisien.

"Biaya transaksi dapat jadi lebih rendah dan customer base juga semakin luas, seiring dengan itu frekuensi transaksi dapat meningkat sehingga berpotensi meningkatkan fee based income," jelas Sekar pada Kontan.co.id, Minggu (8/9).

Bank Yudha Bhakti bersama pemegang saham barunya yakni perusahaan fintech Akulaku akan bersinergi untuk memberikan layanan perbankan secara digital.

Baca Juga: Mengenal Qoala, fintech pelayanan klaim asuransi di sandbox regulatory OJK




TERBARU

[X]
×