Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform dompet digital PT Fintek Karya Nusantara atau LinkAja mencatat pertumbuhan repayment atau pelunasan pembayaran pinjaman oleh nasabah rekanan Buy Now Pay Later (BNPL) melalui perusahaan sebesar 30% pada 2024.
Meskipun tidak memasarkan layanan paylater secara langsung, LinkAja bekerja sama dengan penyedia BNPL berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti Kredivo, untuk memfasilitasi pembayaran atau pengembalian pinjaman pengguna.
"Dengan tersedianya metode pembayaran BNPL di aplikasi LinkAja, nasabah kini memiliki alternatif lebih dalam melakukan pengembalian pinjaman. Ini menjadi salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan repayment,” kata Chief Executive Officer LinkAja Yogi Rizkian Bahar kepada Kontan, Jumat (31/1).
Baca Juga: Jumlah Transaksi QRIS Dompet Digital Semakin Tebal
Selain itu, Yogi juga menegaskan pentingnya strategi mitigasi risiko dalam kemitraan dengan penyedia BNPL. Proses seleksi mitra harus dilakukan secara komprehensif, dengan pemantauan dan evaluasi berkala guna memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Ke depannya, LinkAja berkomitmen untuk terus menyediakan layanan transaksi yang mudah, aman, dan nyaman bagi masyarakat Indonesia.
Sebagai informasi, PT Pefindo Biro Kredit (IdScore) mencatat sampai dengan Oktober 2024, fasilitas kredit BNPL mencapai 48,4 juta atau meningkat sebesar 28,64% secara year on year (YoY) atau tahunan.
Direktur Utama IdScore, Tan Glant Saputrahadi menjelaskan, bisnis BNPL saat ini semakin diterima dan diintegrasikan ke dalam layanan perbankan konvensional. Adapun ia juga menjelaskan sejumlah faktor mengapa bisnis paylater di Indonesia dapat bertumbuh dengan cepat.
Baca Juga: LinkAja Targetkan Peningkatan Transaksi QRIS dan Pengguna Sebesar 10% pada 2025
Salah satu faktornya yakni fleksibilitas, kenyamanan, serta promo menarik yang terus ditawarkan. Kemudian, kemudahan (instant approval), UIUX yang relevan dengan kalangan muda, serta terintegrasi dengan online merchant atau eCommerce juga menjadi salah satu faktor pendukungnya.
Di sepanjang tahun 2025, IdScore memproyeksikan bisnis BNPL akan tumbuh sebesar 30% dari pragnosa di sepanjang tahun sebelumnya atau 2024 senilai Rp 36,43 triliun.
Selanjutnya: Diskon Listrik 50% Jadi Penyebab Utama Deflasi pada Januari 2025
Menarik Dibaca: Manfaat Buah Naga untuk Penderita Diabetes yang Tersembunyi, Apa Saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News