kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.063   79,31   1,14%
  • KOMPAS100 1.056   15,99   1,54%
  • LQ45 830   13,16   1,61%
  • ISSI 214   1,34   0,63%
  • IDX30 424   7,83   1,88%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 121   1,88   1,59%
  • IDXV30 125   0,72   0,58%
  • IDXQ30 141   2,29   1,65%

Tren kenaikan pendanaan valas multifinance melebihi rupiah


Minggu, 10 Februari 2019 / 15:06 WIB
Tren kenaikan pendanaan valas multifinance melebihi rupiah


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan atau multifinance ternyata lebih gencar mencari dana berbentuk valuta asing atau valas. Hal ini ditunjukkan dengan data terakhir pada 2018 lalu.

Berdasarakan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2018, tercatat pertumbuhan pendanaan valas naik cukup signifikan 17,9% secara tahunan atau year on year (yoy) jauh melebihi kenaikan pendanaan dari rupiah yang hanya 3,1% yoy.

Kenaikan pendanaan valas ini mayoritas dikontribusikan dari pendanaan dari mata uang USD 82% dari total pendanaan valas, kedua adalah dari JPY atau Yen Jepang 17,8% dari total pendanaan valas.

Sebagai gambaran saja, total pendanaan valas menyumbang 48% dari total pendanaan multifinance. Hendry Christian Wong, Direktur Astra Credit Companies atau ACC mengatakan saat ini pendanaan valas menyumbang 30% dari total funding.

“Dipenuhi mayoritas dari offshore dan seluruhnya sudah dilakukan hedging,” kata Hendry, Jumat (8/2). Secara umum menurut Hendry di ACC pendanaan berasal dari beberapa sumber.

Pertama adalah dari kas internal 25% dari total pendanaan. Sisanya adalah dari joint financing beberapa bank dan penerbitan bond. Selain itu ACC juga melakukan pengumpulan dana dari bank dalam maupun luar negeri misalnya Taiwan dan Jepang terkait dengan sindikasi kredit.

Roni Haslim Presiden Direktur BCA Finance mengatakan pada 2018 lalu perusahaan ada pinjaman valas jangka pendek. Pinjaman valas ini berasal dari onshore atau bank asing yang beroperasi di Indonesia.

“Tapi seluruh pokok dan bunganya sudah seluruhnya dilakukan hedging,” kata Roni, Sabtu (9/2). Produk hedgingnya adalah cross currency swap. Dengan melakukan hedging ini risiko fluktuasi nilai tukar bisa diminimalisir.

Beberapa perusahaan multifinance mengaku belum ada opsi pendanaan valas. “Untuk 2019, saya belum bisa memberikan info terkait pendanaan valas,” kata Sudjono, Director and Corporate Secretary BFI Finance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×