kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.226   -37,00   -0,23%
  • IDX 6.878   -3,19   -0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -0,07   -0,01%
  • LQ45 766   -0,64   -0,08%
  • ISSI 227   0,63   0,28%
  • IDX30 394   -0,39   -0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,33   -0,29%
  • IDX80 112   0,04   0,04%
  • IDXV30 114   0,89   0,79%
  • IDXQ30 128   -0,45   -0,35%

BTN Catat Pendapatan Berbasis Komisi Rp 1,28 Triliun hingga Mei 2025


Kamis, 03 Juli 2025 / 17:08 WIB
BTN Catat Pendapatan Berbasis Komisi Rp 1,28 Triliun hingga Mei 2025
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di booth Bank Tabungan Negara (BTN) di Jakarta. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat pendapatan berbasis komisi atau fee-based income (FBI) sebesar Rp 1,28 triliun hingga Mei 2025.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk  (BTN) mencatat pendapatan berbasis komisi atau fee-based income (FBI) sebesar Rp 1,28 triliun hingga Mei 2025.

Angka ini tumbuh 8,56% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Sekretaris Perusahaan BTN, Ramon Armando, menyampaikan bahwa capaian tersebut berkontribusi sebesar 81% terhadap total pendapatan non bunga bank pada periode tersebut.

Baca Juga: Adira Finance Salurkan Pembiayaan Dana Tunai Rp 3,7 Triliun hingga Mei 2025

“Pertumbuhan FBI didorong oleh pertumbuhan transaksi treasury, aktivitas wealth management, bancassurance, serta transaksi digital perbankan,” ujar Ramon saat dihubungi *Kontan*, Kamis (3/7).

Ramon menambahkan, kontribusi FBI dari transaksi digital mencapai Rp 82,43 miliar atau meningkat 20,66% secara tahunan.

Ia menjelaskan, pertumbuhan ini didukung oleh transaksi melalui Bale by BTN, Bale Merchant, serta agen laku pandai BTN, yaitu Bale Agen.

Baca Juga: Pembiayaan Syariah Adira Finance Capai Rp 2,9 Triliun hingga Mei 2025

Melihat tren positif tersebut, BTN menargetkan kontribusi FBI dari transaksi digital mencapai 40%–50% dari total pendapatan non bunga, dengan nilai transaksi ditargetkan sebesar Rp 200 miliar hingga akhir tahun 2025.

Selanjutnya: Menko Airlangga: Subsidi Bunga&Bantuan Upah Diperkenalkan, Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Menarik Dibaca: Pasar Modal Bergerak Dinamis, Berikut Risiko Yang Dihadapi Investor Ritel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×