kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren premi asuransi umum lesu


Kamis, 08 Juni 2017 / 10:45 WIB
Tren premi asuransi umum lesu


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tren premi industri asuransi umum masih menurun. Tren tersebut bahkan diprediksi masih akan berlangsung sampai pertengahan tahun ini.

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dadang Sukresna mengatakan, hingga menjelang akhir semester I tahun ini, bisnis industri asuransi umum memang belum terlalu bergairah. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan pasar yang masih dirundung kelesuan.

Di antaranya kelesuan konsumsi di sejumlah segmen industri. Sehingga potensi perusahaan asuransi umum untuk menggenjot premi pun jadi terkekang. "Lini asuransi kendaraan dan properti memang belum terlalu bergairah," kata Dadang, kemarin.

Dus, sampai pertengahan tahun ini, pertumbuhan bisnis asuransi umum diperkirakan masih di kisaran satu digit. Sebagai perbandingan, di paruh pertama 2016, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat premi bruto asuransi umum mencapai Rp 27,62 triliun atau naik 6,76% secara tahunan.

Terbantu Lebaran

Sementara itu, data OJK hingga April 2017 premi industri asuransi umum telah mencapai Rp 16,82 triliun. Jika dibandingkan periode sama tahun lalu, pendapatan premi bruto tersebut lebih rendah 0,17% . AAUI mencatat penurunan premi terjadi pada lini bisnis utama seperti asuransi properti, kendaraan dan marine hull.

Namun tren pendapatan premi asuransi umum akan sedikit naik terbantu momentum Ramadan dan Lebaran. Selain itu, daya beli masyarakat yang naik juga akan membantu kenaikan permintaan asuransi umum. "Potensi ekonomi di semester II diyakini membaik," ujar Dadang. Kenaikan tersebut berasal dari proyek infrastruktur yang terus tumbuh di tahun ini.

Hingga akhir 2017, AAUI memproyeksikan, pendapatan premi bisa tumbuh 10%-15% . Tahun lalu, premi bruto asuransi umum mencapai Rp 53,26 triliun. Ini artinya hingga akhir 2017, premi bruto industri diperkirakan mencapai Rp 58,58 triliun-Rp 61,25 triliun.

PT Asuransi Adira Dinamika pun mengakui terjadi penurunan premi. Direktur Utama Adira Insurance Indra Baruna mengatakan, premi Adira turun 4% di kuartal I-2017. Tapi Adira yakin, premi akan terdongkrak di kuartal II ini. "Biasanya menjelang Lebaran, asuransi perjalanan naik 20%," ujar dia. Hingga akhir 2017, Adira Insurance menargetkan premi Rp 2,5 triliun atau naik 8,7% dari tahun lalu.

PT Victoria Insurance pun yakin perbaikan ekonomi bisa mendorong kinerja hingga akhir tahun ini. Apalagi, Victoria akan mencoba lini bisnis baru yakni asuransi kredit di semester I tahun ini. Tahun ini, target premi Victoria Rp 120 miliar atau naik 60%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×