Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Penyaluran kredit valuta asing (valas) di Bank Mandiri telah mencapai Rp 73,51 triliun. Kedepan, Bank Mandiri memang semakin membatasi penyaluran kredit valas.
Pahala Mansyuri, Direktur Tresury Bank Mandiri mengatakan, secara nominal kredit valas Bank Mandiri memang masih besar. Namun persentase tersebut semakin menurun dibandingkan beberapa tahun lalu. Persentase kredit valas Bank Mandiri di triwulan I 2015 hanyalah 13,97% dibanding total kredit sebesar Rp 525,86 triliun.
"Sementara beberapa tahun lalu, persentase kredit valas kami bisa antara 18% - 20% dari total kredit," kata Pahala di Jakarta, Jumat (24/4).
Pahala menambahkan bahwa tingkat loan to deposit ratio (LDR) valas Bank Mandiri di kuartal I 2015 mencapai 66,8%. "Kedepannya, LDR valas memang akan kita jaga senantiasa di bawah 75%," ujar Pahala.
Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri menambahkan bahwa pihaknya memang mematuhi arahan Bank Indonesia (BI) untuk mulai mengurangi penggunaan mata uang asing. Terutama sekali kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki pendapatan dalam bentuk Rupiah, jumlah kredit valas yang disalurkan mulai dikurangi. "Karena memang ada risiko currency jika kredit tetap valas sementara pendapatannya dalam Rupiah," pungkas Budi.
Berdasarkan laporan analys meeting Bank Mandiri di kuartal I 2015, penyaluran kredit valas terbanyak di sektor pertambangan, migas, kimia, transportasi, perdagangan dan agrikultur. Sebagian kecil di sektor konstruksi dan berbagai sektor lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News