Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masih mempertahankan predikatnya sebagai bank yang berfokus di kredit mikro. Pada kuartal pertama tahun ini, kredit mikronya tumbuh 22,2% dari Rp 91,8 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 111,2 triliun.
"Dengan tingkat pertumbuhan tersebut, segmen mikro merupakan kontributor terbesar dalam portofolio kredit BRI," ucap Direktur Bisnis UMKM Djarot Kusumayakti, Rabu, (24/4) malam.
Kredit mikro tersebut berkontribusi 31% terhadap total kredit BRI yakni Rp 361,2 triliun. Dalam Rencana Bisnis Bank (RBB), Djarot menyebut komposisi kredit mikro ini diatur antara 32-34% terhadap total portofolio kredit.
Dikatakannya, BRI masih akan tetap berfokus di UMKM. Bahkan, ia yakin pertumbuhan UMKM pasti bisa melampaui peningkatan kredit BRI.
Meski begitu, Net Interest Margin (NIM) BRI tercatat menurun tipis dari 8,36% menjadi 8,19%. Direktur Keuangan BRI Ahmad Baiquni menyebut, turunnya NIM ini karena meningkatnya persaingan di berbagai bank.
Mengenai banyaknya bank yang juga mulai masuk ke kredit mikro, BRI mengaku telah memiliki persiapan untuk menghadapi hal tersebut.
Disebut Direktur Utama BRI Sofyan Basir, dalam 6 tahun belakangan, BRI telah membangun 5.000 kantor cabang. Ini lebih banyak daripada kantor mikro Teras BRI yang dibangunnya. "Untuk mempersiapkan terjadinya tekanan, kami masuk ke perkotaan. Menguatkan pasar di perkotaan," sebut Sofyan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News