kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Uang elektronik berbasis server mulai kenakan biaya admin untuk layanan tertentu


Senin, 04 November 2019 / 20:54 WIB
Uang elektronik berbasis server mulai kenakan biaya admin untuk layanan tertentu
ILUSTRASI. Agar bisnis berlajan berkelanjutan, fintech pembayaran mulai menerapkan biaya administrasi pada beberapa layanan pendukung. REUTERS/Beawiharta


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Era bakar-bakar uang di industri fintech pembayaran bakal berakhir. Kini agar bisnis dapat berjalan secara berkelanjutan, para pemain mulai menerapkan biaya administrasi pada beberapa layanan pendukung.

Terbaru PT Visionet Internasional atau yang lebih dikenal sebagai OVO akan mengenakan biaya transfer uang dari saldo uang elektronik OVO ke rekening bank. Rencananya akan ada biaya Rp 2.500 tiap kali transaksi dan mulai berlaku pada 12 Desember 2019.

Padahal sebelumnya, unicorn kelima Indonesia ini memanjakan penggunanya untuk bebas kirim uang ke berbagai rekening bank alias gratis.

Baca Juga: Lilkuiditas masih ketat, perbankan masih catat RIM tinggi

Direktur OVO Harianto Gunawan bilang biaya yang akan dikenakan bulan depan itu terbilang kompetitif dengan real time transfer. Ia juga mengklaim transaksi yang terjadi mudah dan aman.

“Dapat dilihat biaya transfer tersebut tetap lebih murah dibandingkan dengan biaya transfer yang ada di market saat ini. Adapun pengenaan biaya tersebut, adalah untuk mulai mengurangi sebagian beban operasional. Sesuai arahan regulator, OVO sedang bergerak ke arah sustainable business,” ujar Harianto kepada Kontan.co.id pada Senin (4/11).

Ia melanjutkan, langkah ini dianggap penting agar OVO bisa terus berinovasi dan melakukan edukasi agar visi mewujudkan masyarakat non tunai. Ia percaya dengan segala kemudahan akses yang kami hadirkan, biaya layanan transfer yang OVO tawarkan sangatlah terjangkau dengan real time transfer, mudah dan aman.

Uang elektronik GoPay milik milik PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (GoJek) juga menyediakan layanan tarik atau kirim dana ke rekening bank pengguna. Namun layanan ini hanya berlaku bagi pengguna yang sudah melakukan proses know your costumer (KYC) dengan mengunggah foto diri dan kartu identitas.

Baca Juga: Sah, BCA resmi rampungkan akuisisi Bank Royal

Merujuk pada portal Gojek.com, layanan ini menyatakan tidak ada patas maksimum dan minum untuk melakukan proses ini. Tergantung jumlah saldo GoPay yang dimiliki. Namun, GoPay sudah menerapkan biaya administrasi untuk transaksi ini senilai Rp 2.500.

Adapun pemain lainnya, PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), perusahaan pengelola layanan keuangan berbasis teknologi (fintech) pembayaran LinkAja memberikan layanan pengiriman uang gratis ke bank himpunan milik negara (Himbara).

Artinya bila pengguna ingin memindahkan dana dari LinkAja ke rekening Bank BRI, BNI, BTN, dan Mandiri maka tidak akan dikenakan biaya.

Memang Himbara merupakan pemegang saham dari LinkAja. Sayangnya manajemen LinkAja saat Kontan.co.id hubungi belum banyak memberikan informasi terkait skema kerja sama dengan pemegang sahamnya. 

Baca Juga: Koinworks dapat investasi seri B2 dari Saison Capital, bakal dipakai untuk apa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×