kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

UMKM sektor idola pembiayaan Syariah Bukopin


Kamis, 04 September 2014 / 20:11 WIB
UMKM sektor idola pembiayaan Syariah Bukopin
ILUSTRASI. Sinopsis drama Korea Delivery Man, drama Korea terbaru Maret 2023 di Viu yang dibintangi oleh Yoon Chan Young dari All of Us Are Dead.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Bank Syariah Bukopin (BSB) menggenjot penyaluran pertumbuhan pembiayaan di sektor usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM. Menurut Riyanto, Direktur Utama Bank Syariah Bukopin, sektor UMKM masih menjadi primadona penyaluran pembiayaan perseroan.

Riyanto merinci, porsi pembiayaan UMKM di BSB mencapai 80% dari total pembiayaan. Saat ini, total pembiayaan BSB mencapai Rp 3,6 triliun. Hitung-hitungannya, pembiayaan ke UMKM mencapai sekitar Rp 2,9 triliun.

"Pembiayaan sektor UMKM kami fokuskan di sembilan sektor usaha diantaranya perdagangan, jasa transportasi, keuangan, pendidikan, kesehatan, properti, migas dan konsumer. Semester II-2014 ini kami fokus tingkatkan pembiayaan di sektor usaha berdasarkan potensi yang ada di masing-masing wilayah cabang BSB di Indonesia," ujar Riyanto di Jakarta, Kamis (4/9).

Riyanto menjelaskan, pertumbuhan penyaluran pembiayaan akan sangat berbeda porsinya pada masing-masing wilayah. Ia bilang, penyaluran pembiayaan di tiap cabang BSB akan berbeda fokus sektornya. 

"Ada cabang yang potensinya kuat di sektor migas & energi, ada yang di sektor properti. Kami mengikuti perkembangan saja. Yang mungkin agak besar pembiayaan untuk konsumer adalah kendaraan bermobil," jelasnya.

Riyanto mengungkapkan, untuk pembiayaan sektor konsumer kendaraan bermobil, yang paling besar porsinya adalah penyaluran pembiayaan di Jakarta. Kedua adalah di wilayah Jawa dan ketiga terbesar di Makassar. 

Lebih lanjut Riyanto menjelaskan, tahun ini BSB menargetkan pembiayaan tumbuh 20%–30%. Dengan waktu yang tersisa hingga akhir 2014, tambahan pembiayaan yang mampu disalurkan berkisar Rp 400 miliar–Rp 600 miliar. Sehingga, total pembiayaan yang disalurkan BSB di akhir 2014 akan sebesar Rp 4 triliun–Rp 4,2 triliun.

"UMKM di BSB memiliki tingkat risiko yang relatif rendah. NPF (non performing financing) per Juni 2014 di posisi 4,1%, masih dalam batas yang baik untuk UMKM. Akhir tahun akan kami tekan sampai di bawah 2%. Kami sedang melakukan restrukturisasi terhadap satu nasabah sindikasi. Semoga November-Desember mendatang bisa selesai restrukturisasi, sehingga bisa menurunkan NPF sampai setengahnya," kata Riyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×