kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   19,00   0,12%
  • IDX 7.465   -14,67   -0,20%
  • KOMPAS100 1.154   -0,52   -0,05%
  • LQ45 915   1,16   0,13%
  • ISSI 226   -1,02   -0,45%
  • IDX30 472   1,60   0,34%
  • IDXHIDIV20 569   1,93   0,34%
  • IDX80 132   0,17   0,13%
  • IDXV30 140   1,00   0,72%
  • IDXQ30 157   0,29   0,18%

Unitlink Pendapatan Tetap Diproyeksikan Bakal Raih Hasil Positif Tahun Ini


Minggu, 18 Februari 2024 / 19:05 WIB
Unitlink Pendapatan Tetap Diproyeksikan Bakal Raih Hasil Positif Tahun Ini
ILUSTRASI. Mayoritas produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (Paydi) alias unitlink mencatatkan tren positif pada Januari 2024. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (Paydi) alias unitlink mencatatkan tren positif pada Januari 2024. Hanya unitlink jenis pendapatan tetap yang mencatatkan rata-rata imbal hasil (return) terkontraksi sebesar 0,04% pada Januari 2024.

Berdasarkan data Infovesta, kinerja unitlink berjenis pasar uang memberikan imbal hasil (return) rata-rata sebesar 0,29% pada Januari 2024. Adapun unitlink campuran yang memberikan imbal hasil rata-rata sebesar 0,21%, sedangkan jenis saham memberikan imbal hasil rata-rata 0,20%. 

Sejumlah perusahaan asuransi jiwa memproyeksikan kinerja unitlink pendapatan tetap pada tahun ini masih akan meraih hasil positif. Salah satu yang mengungkapkan proyeksi tersebut, yakni PT BNI Life Insurance atau BNI Life.

Baca Juga: AIA Proyeksikan Unitlink Pendapatan Tetap Bakal Raih Hasil Positif pada Tahun Ini

Mengenai hal itu, Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan menyampaikan alasan return pendapatan tetap masih tumbuh positif pada tahun ini karena terlihat adanya potensi penurunan suku bunga.

"Kami memproyeksikan return pendapatan tetap masih tumbuh positif pada tahun ini dengan adanya potensi penurunan suku bunga di Semester II. Pada Semester I-2024, kondisi market fixed income juga cukup stabil," ujarnya kepada Kontan, Jumat (16/2).

Eben menambahkan jika melihat kondisi pasar pada Januari dan Februari 2024, obligasi terlihat cukup stabil dan saham mengalami pertumbuhan yang cukup baik, salah satunya disebabkan adanya Pemilu. Untuk proyeksi sepanjang tahun, BNI Life masih optimistis di kedua pasar tersebut. 

Namun, tak bisa dipungkiri memang volatilitas market tetap dapat terjadi sepanjang tahun, khususnya pada Semester II-2024. Dia menyebut proyeksi penurunan suku bunga dapat berdampak positif untuk kenaikan harga obligasi, tetapi jika hal itu tidak terjadi atau tendensi geopolitik makin memanas, tentu hal tersebut perlu diwaspadai bagi pelaku pasar.

Eben juga menilai penempatan investasi untuk asuransi tidak hanya mencari return yang tinggi, tetapi juga harus memastikan bahwa hasil investasi tersebut dapat memenuhi kewajiban yang akan dibayarkan di masa depan dan tentunya likuid. 

"Melihat karakteristik dari produk asuransi untuk jangka menengah ke panjang, tentu mayoritas aset investasi yg dipilih adalah jenis obligasi," ungkapnya.

Untuk pemilihan tenor, Eben menyampaikan pasti akan disesuaikan dengan produk asuransinya. Dia bilang obligasi korporasi umumnya hanya memiliki tenor 3-5 tahun, sedangkan obligasi pemerintah banyak yang jangka panjang. Dengan demikian, kata dia, BNI Life tentu akan memilih keduanya dengan mempertimbangkan kebutuhan produk asuransi.

Mengenai kinerja pada Januari 2024, Eben mengatakan unitlink pendapatan tetap BNI Life pada Januari 2024 mencatatkan return positif. Produk Blife Link Pendapatan Tetap Stabil Plus menjadi salah satu yang tertinggi memberikan rata-rata return sekitar 0,55%.

Berdasarkan data Infovesta pada Januari 2024, produk unitlink pendapatan tetap BNI Life yang membukukan rata-rata return tertinggi lainnya, yakni BNI Life Syariah Fixed Income Fund sebesar 0,74%.

Baca Juga: Kinerja Unitlink Pendapatan Tetap Terkontraksi pada Januari 2024

Sementara itu, PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia juga memproyeksikan kinerja produk unitlink pendapatan tetap masih akan positif pada tahun ini. 

Mengenai hal itu, Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen tak memungkiri instrumen pendapatan tetap adalah instrumen yang sensitif terhadap perubahan tingkat suku bunga acuan. 

Dia bilang pada tahun ini pelaku pasar memprediksi bahwa akan terjadi pemotongan tingkat suku bunga acuan baik itu tingkat suku bunga di Amerika Serikat (AS) maupun tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). 

"Dengan kondisi itu, kami optimistis bahwa kinerja unitlink pendapatan tetap pada 2024 masih memiliki prospek positif," ucapnya kepada Kontan.

Karin menilai pertumbuhan unitlink pendapatan tetap, seperti PRULink Rupiah Fixed Income Fund, masih memiliki prospek positif ke depannya. Hal itu sejalan dengan potensi penurunan tingkat suku bunga acuan baik di AS maupun Indonesia.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×