kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.307.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.680   -27,00   -0,16%
  • IDX 8.391   -3,35   -0,04%
  • KOMPAS100 1.160   -7,83   -0,67%
  • LQ45 845   -8,63   -1,01%
  • ISSI 290   -0,83   -0,29%
  • IDX30 444   -0,53   -0,12%
  • IDXHIDIV20 511   -2,43   -0,47%
  • IDX80 131   -0,99   -0,75%
  • IDXV30 138   -0,38   -0,28%
  • IDXQ30 140   -0,92   -0,65%

Upaya Pendanaan dan Seleksi Kredit Jaga Stabilitas NIM Bank Woori Saudara


Senin, 10 November 2025 / 20:39 WIB
Upaya Pendanaan dan Seleksi Kredit Jaga Stabilitas NIM Bank Woori Saudara
ILUSTRASI. Suasana transaksi nasabah di Bank Woori Saudara (BWS) Jakarta, Rabu (29/4/2020). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/29/04/2020. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (BWS) mampu menjaga Net Interest Margin (NIM) tetap stabil.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (BWS) mampu menjaga Net Interest Margin (NIM) tetap stabil. Di mana, tren pengetatan likuiditas dan persaingan ketat dalam perebutan dana murah di industri perbankan tetap berlanjut.

Sebagai informasi, BWS mencatat NIM di level 3,23% per September 2025. Cenderung stabil jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya berada di level 3,26%.

Sementara itu, pendapatan bunga bersih BWS sepanjang Januari–September 2025 tercatat Rp 1,29 triliun, hanya turun tipis dibandingkan Rp 1,31 triliun setahun sebelumnya.

Baca Juga: Bank Korea Kian Agresif di Indonesia, Woori Saudara Pimpin Modal Terbesar

Ini mencerminkan kinerja bank dalam mengelola loan yield, terutama dari portofolio kredit konsumsi dan jasa yang menjadi fokus utama pembiayaan.

Dalam periode yang sama, total Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh menjadi Rp 32,42 triliun, naik dari Rp 31,54 triliun per September 2024.

Pertumbuhan DPK sebesar 2,8% YoY sebagian besar ditopang kenaikan deposito berjangka yang meningkat 11,1% menjadi Rp 24,37 triliun, sementara dana murah (Current Account Saving Account/CASA) tercatat Rp8,05 triliun atau berkontribusi sekitar 25% dari total DPK.

Analis Phintraco Sekuritas Aditya Prayoga mengatakan, meski proporsi CASA turun dibandingkan tahun lalu, stabilitas NIM tetap terjaga berkat manajemen keseimbangan biaya dana. 

Ia memilih strategi kombinasi antara dana murah jangka pendek dan deposito jangka menengah dengan suku bunga kompetitif, sehingga tekanan cost of fund dapat diredam tanpa mengorbankan likuiditas.

Baca Juga: Segmen Pensiunan dan Pegawai Topang Pendapatan Bunga Bank Woori Saudara (BWS)

“Menjaga NIM di tengah kenaikan biaya dana bukan perkara mudah. Dibutuhkan disiplin dalam pricing kredit dan kemampuan menahan beban bunga di sisi kewajiban. BWS berhasil menunjukkan hal itu,” ujarnya, Senin (10/11/2025).

Selain menjaga pendanaan, BWS juga menerapkan strategi pembiayaan selektif untuk memastikan imbal hasil kredit tetap sepadan dengan risiko.

Portofolio kredit per September 2025 mencapai Rp 46,1 triliun, sedikit terkoreksi dari Rp46,9 triliun pada akhir 2024, namun kualitas aset tetap kuat.

Rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto berada di 2,35%, dengan NPL neto 1,28%, menandakan pengendalian risiko kredit yang efektif. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) terhadap total aset produktif mencapai 2,13%, menunjukkan sikap konservatif dalam pencadangan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Aditya menambahkan BWS tampak lebih memilih pendekatan pertumbuhan berkualitas ketimbang ekspansi agresif. 

“BWS mengandalkan yield protection strategy yaitu menyesuaikan struktur pembiayaan agar risiko kredit dan margin bunga tetap seimbang,” ujarnya.

Baca Juga: Bank Woori Saudara Berpotensi Ceruk Pasar Dagang Indonesia-Korea Selatan

Dari sisi permodalan, BWS memiliki Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 32,25% dan Common Equity Tier 1 (CET1) di 31,09%, jauh di atas ketentuan minimum OJK. 

“Kombinasi likuiditas longgar, modal kuat, dan pengelolaan dana yang cermat memberi ruang bagi Bank untuk tetap ekspansif tanpa mengorbankan profitabilitas jangka panjang,” kata Aditya.


 

Selanjutnya: Redenominasi Rupiah Dinilai Tak Berdampak Signifikan pada Investasi

Menarik Dibaca: Glico Kolaborasi dengan Hololive Indonesia, Padukan Dunia Nyata dan Virtual

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×