/2020/04/29/1460664514.jpg "Bank Korea Kian Agresif di Indonesia, Woori Saudara Pimpin Modal Terbesar")
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam beberapa tahun terakhir, investor asal Korea Selatan semakin agresif menanamkan modal di sektor perbankan Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, sejumlah bank asal Negeri Ginseng bahkan rela menyuntikkan dana besar untuk memperkuat bisnisnya di Tanah Air.
Dari deretan bank asal Korea yang beroperasi di Indonesia, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (BWS) tercatat memiliki ekuitas terbesar.
Baca Juga: Fintech Dana Syariah Indonesia Tersandung Masalah, Lender Keluhkan Sulit Tarik Dana
Emiten berkode saham SDRA ini memiliki ekuitas sebesar Rp13,77 triliun, dengan modal inti tier 1 senilai Rp11,43 triliun berdasarkan laporan keuangan per Juni 2025.
Dengan modal yang solid, BWS membukukan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 31,11%, salah satu yang tertinggi di antara bank asal Korea di Indonesia.
Adapun total aset BWS mencapai Rp58,28 triliun, menempatkannya di posisi dua besar bank Korea dengan aset terbesar di Tanah Air.
Baca Juga: OJK Tegaskan Kriteria Debitur Multifinance yang Masuk Cakupan Konsumen Dilindungi
Bank Korea Lain Tak Kalah Agresif
Di posisi berikutnya ada PT Bank KEB Hana Indonesia, anak usaha Hana Financial Group, dengan ekuitas Rp11,75 triliun dan total aset Rp52,13 triliun per akhir Juni 2025.
Kemudian PT Bank KB Bukopin Indonesia Tbk menempati posisi ketiga dengan ekuitas Rp8,37 triliun dan modal inti tier 1 sebesar Rp6,56 triliun.
Meski ekuitasnya berada di urutan ketiga, namun KB Indonesia justru memiliki total aset terbesar di antara bank asal Korea, yakni mencapai Rp83,63 triliun.
Baca Juga: Pembiayaan Baru Adira Finance Tembus Rp 26,4 Triliun hingga September 2025
Ekspansi Serius dan Konsisten
Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis menilai, perbankan asal Korea Selatan tergolong agresif dalam berinvestasi di Indonesia selama satu dekade terakhir.
Ia menyebut, posisi bank-bank Korea kini sudah naik kelas dari pemain kecil menjadi bank menengah di industri perbankan nasional.
“Keseriusan mereka terlihat dari besarnya suntikan modal ke entitas dalam negeri, dan kecenderungannya masih akan bertambah seiring kebutuhan ekspansi,” ujar Azis kepada Kontan.co.id, Sabtu (18/10/2025).
Khusus untuk BWS, Azis menilai bank ini memiliki modal yang lebih dari cukup untuk menopang ekspansi bisnis hingga lima tahun ke depan.
