ValueMax Bidik Target Penyaluran Gadai Rp 90 Miliar Sepanjang 2025, Ini Strateginya

Jumat, 16 Mei 2025 / 18:47 WIB

ILUSTRASI. PT Gadai ValueMax Indonesia kembali memperluas jangkauan layanannya dengan membuka cabang ke-9 di Jl. Radio Dalam No. 24, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gadai ValueMax Indonesia menargetkan nilai penyaluran gadai mencapai Rp 90 miliar sepanjang 2025. Hingga April, perusahaan telah merealisasikan sekitar Rp 40-50 miliar, seiring dengan ekspansi cabang dan diversifikasi layanan.

General Affair Manager PT Gadai ValueMax Indonesia, Andreas Harjito, mengatakan bahwa pencapaian tersebut cukup menggembirakan, mengingat perusahaan masih tergolong baru dan beroperasi terbatas di wilayah DKI Jakarta dengan total 9 outlet.

“Cabang ke-9 ini kita buka karena melihat prospek ekonomi di kawasan Radio Dalam cukup bagus. Selain ekspansi outlet, kami juga meluncurkan produk baru untuk memperluas segmen layanan,” ujarnya saat peluncuran cabang ValueMax ke-9, Jumat (16/5).

Salah satu produk baru yang tengah dikembangkan adalah layanan pinjaman berbasis fidusia. Jika sebelumnya hanya menerima gadai kendaraan dengan mobil disimpan di gudang, kini nasabah cukup menyerahkan BPKB dan tetap dapat menggunakan kendaraannya. Layanan ini menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan dana tunai cepat tanpa kehilangan mobilitas.

Selain itu, ValueMax juga mulai memperluas diversifikasi layanan. Perusahaan menerima penitipan barang berharga seperti perhiasan, dokumen penting, hingga layanan taksiran barang untuk keperluan penjualan, penjaminan, atau pewarisan.

“Seluruh layanan kami didesain cepat dan efisien, dengan motto kredit cair dalam 10 menit. Kami buka setiap hari, dari Senin hingga Minggu, pukul 08.00 sampai 20.00,” terang Andreas.

Dari sisi biaya, ValueMax menawarkan bunga yang kompetitif, yakni 1,1% per 15 hari, atau setara sekitar 2,2% per bulan. Tingkat bunga ini dinilai cukup terjangkau, terutama bagi masyarakat yang memerlukan dana jangka pendek.

Untuk menjangkau lebih banyak masyarakat, ValueMax juga tengah mempersiapkan ekspansi secara bertahap ke berbagai wilayah potensial di Indonesia, termasuk Jabodetabek, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Barat, Sulawesi Selatan dan Tengah, hingga NTB dan Bali.

“Kami akan terus menambah cabang secara selektif. Prioritasnya di wilayah yang punya potensi pasar pergadaian yang besar,” tambah Andreas.

Seiring dengan pertumbuhan bisnis yang pesat, kebutuhan permodalan ValueMax juga meningkat. Andreas menyebutkan, perusahaan akan menjajaki beberapa opsi pendanaan seperti injeksi modal dari pemegang saham, kerja sama dengan investor, maupun pinjaman dari perbankan.

Untuk memperkuat operasional, ValueMax juga menjalin kemitraan strategis. Di antaranya kerja sama dengan perusahaan pembiayaan untuk produk fidusia, serta pelatihan SDM melalui asosiasi seperti Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI).

Dari sisi pasar, ValueMax menyasar segmen menengah ke atas, tanpa mengabaikan permintaan kredit mikro untuk konsumtif.

“Sudah ada beberapa pengusaha yang menjadi nasabah kami dengan total pinjaman mencapai miliaran rupiah, bahkan ada yang di atas Rp 5 miliar,” tutup Andreas.