kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Virus corona belum ganggu rencana penerbitan obligasi bank


Minggu, 09 Februari 2020 / 19:41 WIB
Virus corona belum ganggu rencana penerbitan obligasi bank
ILUSTRASI. Ilustrasi Bank Mandiri. REUTERS/Beawiharta/File Photo


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan masih optimistis penyebaran virus corona tak bakal mengganggu rencana penerbitan instrumen utang tahun ini. Banyaknya instrumen yang bakal jatuh tempo pada semester I-2020 ini jadi alasannya.

Direktur Tresuri dan Internasional PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Bob Tyasika Ananta misalnya menyatakan semester I-2020 perseroan punya rencana menerbitkan obligasi berdenominasi Dollar AS hingga US$ 500 juta.

Baca Juga: Mengintip siasat bank BUMN untuk berburu dana murah di tahun ini

“Rencananya di semester 1-2020 kami terbitkan global bond US$ 300 juta hingga US$ 500 juta untuk refinancing utang yang jatuh tempo,” katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (9/2).

Bob menambahkan waktu penerbitan di semester 1-2020 dihitung bank berlogo angka 46 ini merupakan waktu yang tepat, terlebih bagi penerbitan global bond. Ia bilang setidaknya ada US$ 19 miliar global bond yang bakal jatuh tempo pada akhir kuartal II-2020.

Indonesia disebut Bob juga masih menarik bagi investor asing. Ini sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia guna menjaga stabilitas keuangan nasional. Apalagi aliran modal masuk juga berdampak positif terhadap nilai tukar Rupiah, dan pasar obligasi.

“Penyebaran virus corona sepertinya tidak akan mengganggu karena waktu maupun nilai penerbitan yang kami rencanakan cukup tepat. Investor-investor asing kami yakini masih akan mencari instrumen investasi baru,” sambung Bob.

Baca Juga: Harga CPO diprediksi naik, bank dorong penyaluran kredit komoditas

Bank pelat merah lain, yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga punya rencana menerbitkan global bond hingga US$ 1,5 miliar. Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar saat paparan kinerja Januari lalu menyampaikan aksi ini direncanakan bakal digelar pada semester II-2020.




TERBARU

[X]
×