kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.275   35,00   0,22%
  • IDX 7.199   10,61   0,15%
  • KOMPAS100 1.051   2,03   0,19%
  • LQ45 818   1,46   0,18%
  • ISSI 226   0,79   0,35%
  • IDX30 428   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 508   3,38   0,67%
  • IDX80 118   0,22   0,19%
  • IDXV30 121   1,20   1,00%
  • IDXQ30 140   0,04   0,03%

Volume dan Frekuensi Transaksi Kartu Kredit Bank BNI Kompak Tumbuh per April 2025


Selasa, 27 Mei 2025 / 17:31 WIB
Volume dan Frekuensi Transaksi Kartu Kredit Bank BNI Kompak Tumbuh per April 2025
ILUSTRASI. Model menunjukkan Kartu Kredit Garuda BNI saat perayaan 100.000 Kartu Kredit BNI Garuda di Jakarta, Jumat (11/10/2024). PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat kenaikan frekuensi transaksi kartu kredit sebesar 7% secara tahunan (year on year/YoY) per April 2025.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat kenaikan frekuensi transaksi kartu kredit sebesar 7% secara tahunan (year on year/YoY) per April 2025. Volume transaksinya juga meningkat 1% YoY dibanding April tahun sebelumnya.

General Manager Bisnis Kartu BNI, Grace Situmeang, menerangkan, pertumbuhan ini didorong oleh penajaman segmentasi nasabah sehingga kartu kredit yang ditawarkan menjadi lebih relevan dengan karakteristik mereka.

Kampanye berbasis transaksi serta promosi di sektor travel, gaya hidup, dan e-commerce kata Grace juga turut mendorong peningkatan penggunaannya. 

Baca Juga: Per April 2025, Nilai Transaksi Kartu Kredit Bank Mandiri Tumbuh 23%

Hal ini menurut Grace juga diperkuat oleh perluasan kerja sama BNI dengan berbagai merchant dan meningkatnya digitalisasi transaksi kredit lewat QR Code Indonesian Standard (QRIS).

“Kami melihat adanya pergeseran perilaku transaksi masyarakat ke arah pembayaran nontunai sebagai pendorong utama,” terang Grace kepada Kontan, Selasa (27/5).

Meski begitu, Grace mengaku ada kenaikan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) kartu kredit BNI. Namun, dia tak menyebut angka NPL tersebut.

Menurut dia, kenaikan ini terjadi akibat perubahan pola konsumsi dan kemampuan bayar nasabah. Maklum, Indonesia menurutnya belum juga lepas dari tekanan perekonomian nasional.

Baca Juga: Transaksi Kartu Kredit Bank Mandiri (BMRI) Tumbuh 23% Hingga Maret 2025

“Meski demikian, kami tetap menjaga agar kualitas portofolio kredit berada dalam batas yang sehat melalui penguatan manajemen risiko, pemantauan berkala terhadap nasabah berisiko, serta penerapan kebijakan mitigasi yang lebih responsif dan selektif dalam penyaluran kredit,” ujar Grace.

Dengan demikian, Grace tetap optimitis bisnis kartu kredit BNI bakal terus berkembang hingga akhir 2025, seiring dengan layanan kartu kredit BNI yang terdigitalisasi.

Selanjutnya: Efek Pelemahan Dolar terhadap APBN Dinilai Berikan Surplus Anggaran

Menarik Dibaca: Tren Ubin Terakota Gaya Barat Daya ala Joanna Gaines yang Cocok untuk Ruang Kecil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×