Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Gizi Nasional (BGN) tengah mengkaji kemungkinan pemberian perlindungan asuransi bagi penerima Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Kami sendiri sedang mengkaji lebih dalam terkait dengan itu,” kata Kepala BGN, Dadan Hindayana, di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Wacana ini muncul sebagai bagian dari upaya memperkuat perlindungan terhadap peserta program MBG, meskipun hingga saat ini masih dalam tahap diskusi awal.
Baca Juga: Anggaran BGN Rp 217,86 Triliun di 2026, Ekonom: Tata Kelola MBG Masih Perlu Perbaikan
Meski demikian, Dadan menegaskan bahwa wacana tersebut masih jauh dari tahap implementasi karena membutuhkan pembahasan lintas sektor, termasuk dengan Presiden Prabowo Subianto dan kementerian/lembaga terkait.
“Dan tentu saja kami harus berdiskusi lebih jauh dengan Bapak Presiden,” jelasnya.
Ketika ditanya mengenai sumber pendanaan, Dadan menjelaskan bahwa skema asuransi bagi tenaga kerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebenarnya sudah dianggarkan melalui biaya operasional.
“Untuk yang asuransi tenaga kerja itu kan bisa kita sisikan dari operasional. Ada itu anggarannya, karena itu perlindungan tenaga kerja,” jelasnya.
Baca Juga: Soal Rencana Asuransi Makan Bergizi Gratis (MBG), Ini Kata Pengamat
Namun, untuk peserta program MBG seperti siswa sekolah atau ibu hamil, pembiayaan premi masih belum dibahas secara spesifik.
“Untuk penerima manfaat, kami harus berdiskusi lebih lanjut. Tapi kalau nanti ternyata memang bertentangan secara hukum, saya kira kita akan melihat secara prosedural,” katanya.
BGN menegaskan bahwa pihaknya belum melakukan pembicaraan resmi dengan pelaku usaha asuransi maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rencana tersebut.
“Belum ada pembahasan formal dengan pelaku usaha asuransi atau OJK. Paling baru sebatas obrolan informal, ide saja,” tambah Dadan.
Menurutnya, fokus utama BGN saat ini adalah mengejar target pencapaian program MBG, yakni peningkatan jumlah penerima manfaat, peningkatan kualitas layanan, serta mencegah terjadinya insiden atau kecelakaan terkait distribusi dan konsumsi makanan.
Baca Juga: Imbas Ratusan Siswa Keracunan, BGN Tengah Kaji Pemberian Asuransi Bagi Penerima MBG
“Jadi ini belum sesuatu yang urgent untuk didiskusikan. Karena kita sekarang sedang mengejar target kan, mengejar target agar, zero accident, dan tidak ada kejadian,” jelasnya.
“Yang kedua, penerima manfaatnya juga terus bertambah, kemudian kualitasnya juga harus meningkat,” tegas dia.
Saat ditanya apakah premi akan menggunakan dana APBN, dia menegaskan akan mempertimbangkan semua aspek.
“Kita lihat dari semua aspeknya, apakah dibolehkan,” tegas dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Asuransi MBG, Kepala BGN Merasa Perlu Diskusi dengan Prabowo", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2025/05/21/20281601/soal-asuransi-mbg-kepala-bgn-merasa-perlu-diskusi-dengan-prabowo.
Selanjutnya: Tips Bebas Berekspresi Saat Sedang Menstruasi bersama CHARM
Menarik Dibaca: Kasus Covid-19 Meningkat di Beberapa Negara Asia, Kemenkes Imbau Masyarakat Waspada
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News