kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Waduh, Bulog punya utang sebesar Rp 29,20 triliun ke tiga bank ini


Minggu, 14 Juni 2020 / 20:11 WIB
Waduh, Bulog punya utang sebesar Rp 29,20 triliun ke tiga bank ini
ILUSTRASI. kantor bulog jakarta Pho KONTAN/Achmad Fauzie/29/01/2015


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi, Perum Bulog mesti menghadapi kenaikan peningkatan utang perbankan. Beruntungnya, perusahaan pangan milik negara ini bakal dapat dana pemerintah yang paling besar.

Dari catatan Kementerian Keuangan dalam rapat bersama Komisi XI tengah Mei lalu, dari total talangan untuk modal kerja kepada perusahaan pelat merah Rp 32,65 triliun, Bulog bakal menerima Rp 13 triliun.

Baca Juga: Hingga pertengahan Juni, Bulog telah menyerap 555.000 ton beras

Selain itu Bulog juga akan menerima dana kompensasi Rp 560 miliar. Meskipun bakal menerima dana segar, sejatinya tanpa ada pandemi beban Bulog juga cukup besar.

Dari laporan keuangan 2018, Bulog tercatat memiliki utang jangka pendek Rp 29,30 triliun dari tiga bank yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 16,70 triliun, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 12,59 triliun , dan PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) Rp 6,95 triliun.

Tahun lalu, seluruh eksposur kredit ini sejatinya telah diperpanjang tenornya. Adapun merujuk laporan keuangan BRI, per kuartal I-2020 eksposur perseroan ke Bulog kini Rp 11,27 triliun triliun sedangkan ke BNI senilai Rp 8,20 triliun.

Baca Juga: Dengan baby buncis, kelompok tani di Lembang bisa tembus pasar ekspor mancanegara

“Kami memang memberikan fasilitas kredit jangka pendek kepada Bulog, sejauh ini seluruh kewajibannya lancar,” kata Pemimpin Divisi BUMN & Institusi Pemerintah BNI Litasari Wahju Widjajanti kepada KONTAN, Minggu (14/6).

Kredit yang diberikan BNI digunakan Bulog sebagai modal kerja baik untuk keperluan public service obligation (PSO) maupun komersial pengadaan gula kristal mentah 260.000 ton dan impor daging 70.000 ton sejak 2016, juga modal kerja untuk keperluan transaksi Forex.

Sementara kredit yang berasal dari BRI juga dipergunakan untuk keperluan modal kerja pengadaan jagung, impor kedelai, minyak goreng, terigu, bawang baik untuk PSO maupun komersial pada tahun 2017, dan 2018.

Baca Juga: Kepala Bulog Divre Jatim dinyatakan positif Covid-19

Adapun yang dikucurkan Bank Bukopin dimanfaatkan Bulog sebagai modal kerja pengadaan gabah dan beras pada 2017, dan 2018.

“Untuk status kreditnya mesti diperiksa dulu, kalau masih ada sisa eksposur sangat kecil nilainya, mungkin di Divre-divre Bulog,” kata Direktur Bank Bukopin Adhi Brahmantya kepada KONTAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×