Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit Bank Pembangunan Daerah (BPD) tumbuh lebih tinggi dibanding kredit perbankan secara industri. Ini menunjukkan bahwa bahwa aktivitas ekonomi di daerah sudah jauh lebih menggeliat.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran kredit BPD pada bulan Juli 2020 tumbuh 8,2%. Sedangkan pertumbuhan kredit perbankan hanya tumbuh 1,53%, meskipun sudah naik dibanding dari bulan Juni sebesar 1,49%.
Bank Sumsel Babel (BSB) salah satunya mencatatkan pertumbuhan kredit cukup baik. Pada Juli, kredit bank ini tumbuh 13,88% secara year on year (YoY) menjadi Rp 17,27 triliun.
Baca Juga: Belum bisa beri kepastian soal nasib klaim nasabah, ini penjelasan Wanaartha Life
Antonius Prabowo, Direktur Pemasaran BSB mengatakan, pandemi Covid-19 tidak terlalu berdampak pada kinerja BSB, termasuk penyaluran kredit."Sektor yang menopang pertumbuhan kredit pada bulan Juli adalah penyaluran kredit Serbaguna (KSG), Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit konstruksi APBN dan APBD," katanya pada Kontan.co.id, Selasa (15/9).
Meski dampaknya tidak signifikan, BSB tetap merevisi target penyaluran kredit sampai akhir tahun dari semula Rp 18,06 triliun menjadi Rp 17,71 triliun. Strategi perseroan menyalurkan kredit tetap selektif dan fokus pada kompetensi utama BSB dan juga sektor yang tidak terdampak Covid-19 secara signifikan.
BSB juga akan penyaluran kredit kepada Pemda dan Badan Umum Milik Daerah (BUMD) serta kredit program pemerintah berdana murah. Selain itu, lanjut Antonius, BSB melakukan identifikasi nasabah secara berkala yang usaha terdampak Covid-19 dan mempersiapkan mitigasi resiko secara terukur.
Baca Juga: Kookmin siap bentuk konglomerasi keuangan
Irmawati Sultan, Plt Direktur Utama Bank Sulselbar mengakui bahwa ekonomi di kawasan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat sudah mulai bergerak naik setelah melambat pada pembatasan sosial. "Beberapa sektor ekonomi perdagangan dan jasa sudah mulai membaik. Mudah-mudahan tren penuruan Covid-19 terus terjadi sehingga tidak ada lagi pengetatan ulang," kata Irma.
Berdasarkan laporan bulanan per Juli 2020, kredit Bank Sulselbar tercatat tumbuh 11,8% YoY menjadi Rp 19,05 triliun. Irma bilang, pertumbuhan tersebut ditopang oleh kredit konsumer dan UMKM. Memang saat ini sekitar 80% portofolio kredit bank ini masih di segmen konsumer.
Hingga akhir tahun, Bank Sulselbar tetap optimis penyaluran kredit tumbuh di atas 7% dengan mulai bergeraknya ekonomi. Menurut Irma, fokus perseroan untuk mencapai itu masih tetap pada segmen konsumer dan UMKM. "Kami menggandeng beberapa lembaga untuk kredit UMKM. Konsep kami sesuai dengan program pemerintah dengan fokus pada petani. Kami bermitra dengan lembaga yang memiliki UMKM binaan," katanya.
Baca Juga: Sah! Tiga direksi Bank Tabungan Negara (BBTN) lolos fit and proper OJK
Sementara Bank Sumut mencatatkan penyaluran kredit tumbuh 5,1% yang ditopang oleh kredit multi guna dan kredit pensiun. Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Siregar mengatakan, saat ini perseroan masih dalam proses merevisi target kredit.
Untuk menyalurkan kredit sampai akhir tahun, Bank Sumut akan fokus meningkatkan penyaluran kredit multiguna, kredit pensiun, dan KUR.
Selanjutnya: Ingin tambah modal usaha? Ini syarat dan bunga kredit pangan BRI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News