Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Agnes Fibri, Sekretaris Perusahaan Bank Neo Commerce mengatakan, proses pengembangan layanan mobile banking dan internet banking tersebut sudah proses meminta perizinan ke otoritas terkait. "Saat ini masih dalam proses approval regulator. Kami akan update jika pada waktunya," kata Agnes belum lama ini.
Persaingan juga tidak berhenti sampai di sini, bursa naik kelas perbankan juga tetap ramai. Ada dua bank yang selangkah lagi menjadi BUKU III yaitu PT Bank Woori Saudara Tbk (SDRA) dan PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO).
Direktur Kepatuhan Bank BWS Sadhana Priatmadja mengatakan, pihaknya berencana naik ke BUKU III di tahun ini. Bukan dari aksi korporasi, pihaknya hanya mengandalkan pertumbuhan organik alias dari kenaikan laba. "Persyaratan modal bisa dicapai secara organik. Tapi persyaratan lain selain modal akan di nilai oleh otoritas," imbuhnya.
Baca Juga: Pefindo tegaskan peringkat idAAA(sf) untuk EBA-SP SMF-BTN02 milik SMF
Memakai asumsi keadaan ekonomi membaik, modal sebesar Rp 5 triliun seharusnya bisa disentuh perseroan di tahun ini menurut Sadhana. Bila terwujud dan efektif oleh OJK, pihaknya bakal langsung mengembangkan layanan perbankan perseroan, yang memang sudah disiapkan sejak beberapa tahun terakhir. Terutama dari sisi digital perbankan.
Sedangkan untuk Bank BRI Agro, seharusnya sudah bisa naik ke BUKU III di tahun ini. Namun sayangnya, rencana itu terpaksa tertunda lantaran proses rights issue diundur karena kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang dinilai perseroan belum ideal.
Sekretaris Perusahaan BRI Agro Hirawan Nur bilang, apabila kondisi itu tidak berkepanjangan, maka tidak tertutup kemungkinan rencana itu belum juga bisa dilakukan di tahun depan. "Sehingga untuk pertumbuhan modal, saat ini kami proyeksikan terus tumbuh secara organik dalam 2 sampai 3 tahun ke depan," ujar Hirawan.
Sebagai gambaran saja, per Juni 2020 total modal inti tier 1 BRI Agro tercatat sebesar Rp 4,13 triliun. Posisi itu sebenarnya menurun dari tahun sebelumnya yang sempat mencapai Rp 4.46 triliun alias susut 7,43% secara year on year (yoy).
Selanjutnya: Ini 10 unitlink saham dengan return tertinggi hingga kuartal III
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News