Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
Dengan visi menjadi bank pilihan utama di Indonesia yang dapat memberikan perubahan berarti dalam kehidupan jutaan orang terutama dengan teknologi digital, Bank BTPN konsisten mengembangkan Jenius sebagai platform untuk melayani segmen nasabah yang lebih luas. Hingga akhir Juni 2020, jumlah pengguna terdaftar Jenius mencapai 2,7 juta nasabah atau tumbuh 65% dari tahun sebelumnya.
“Kondisi pandemi Covid-19 ini membuat kita semakin merasakan bahwa layanan perbankan digital sangat mendukung kehidupan kita sehari-hari. Hal itu membuat kami semakin meyakini platform ini akan terus dikembangkan untuk mendukung bisnis ritel Bank BTPN ke depannya,” ucap Ongki.
Terkait portofolio yang terdampak langsung dari pandemi, Bank BTPN telah melakukan langkah restrukturisasi. Hingga Juni 2020, total nilai kredit yang disetujui untuk mendapat restrukturisasi tercatat sebesar Rp 4,1 triliun atau sekitar 3% dari keseluruhan portofolio kredit.
Per Juni 2020, Bank membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1,12 triliun atau menurun sebesar 9% year on year. Penurunan tersebut dikontribusi oleh turunnya pendapatan bunga serta kenaikan cost of credit sebesar 63%.
Rasio kredit bermasalah (non-perfoming loan/NPL) gross mengalami kenaikan menjadi 1,12%, dari posisi Juni tahun lalu yang sebesar 0,81%, angka ini masih relatif rendah dibandingkan NPL industri perbankan yang pada April 2020 tercatat sebesar 2,89%.
Baca Juga: BTPN himpun dana Rp 10 triliun hingga Mei 2020 melalui Jenius
Sementara kondisi likuiditas Bank yang di antaranya tercermin pada indikator likuiditas (liquidity coverage ratio/ LCR) dan (net stable funding ratio/NSFR) berada jauh di atas ketentuan regulator (100%), yaitu LCR tercatat 221,96% dan NSFR sebesar 116,56% per posisi akhir Juni 2020.
Bank BTPN berkomitmen untuk mendukung nasabahnya dalam menghadapi dampak negatif Covid-19, serta senantiasa menerapkan protokol kesehatan untuk melindungi karyawan dan nasabah Bank BTPN.
Selain itu komitmen Bank untuk melakukan investasi untuk menunjang pertumbuhan bisnis jangka panjang juga tetap dilakukan.
“Kinerja yang relatif baik pada paruh pertama 2020 membuat kami semakin termotivasi untuk lebih baik dalam melayani jutaan masyarakat Indonesia,” tutup Ongki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News