kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Walau diterpa pandemi, fundamental BTPN di Semester I 2020 masih stabil


Selasa, 28 Juli 2020 / 21:54 WIB
Walau diterpa pandemi, fundamental BTPN di Semester I 2020 masih stabil
ILUSTRASI. Petugas Costumer Service melayani nasabah di Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) Jakarta, Senin (22/10). BTPN Tbk perkuartal III/2018 mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,62 triliun, naik 19% kjika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebel


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah situasi yang menantang sebagai dampak pandemi Covid-19, PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) berhasil menjaga fundamental bank dengan baik.

Rasio permodalan, pendanaan, maupun tingkat likuiditas tercatat tetap sehat, sementara pertumbuhan kredit di kuartal II-2020 mencapai Rp 150,5 triliun atau tumbuh 5% secara tahunan (year on year/yoy) dibanding posisi akhir Juni 2019.

Penyaluran kredit dilakukan dengan semakin mengedepankan prinsip kehati-hatian agar mampu menghasilkan pertumbuhan yang berkualitas. Pertumbuhan kredit didorong oleh penyaluran kredit di segmen korporasi yang tumbuh 18% dari Rp 75,2 triliun yoy menjadi Rp 88,6 triliun di akhir Juni 2020.

Baca Juga: Penipuan lewat medsos, duit pelajar senilai Rp 21,2 juta raib melalui rekening BTPN

Pembiayaan segmen korporasi yang merupakan pembiayaan jangka panjang; di antaranya untuk proyek ketahanan energi, ketahanan pangan dan infrastruktur, merupakan komitmen Bank BTPN terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.

Likuiditas Bank BTPN terjaga dengan baik diantaranya dengan kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi Rp 101,4 triliun pada akhir Juni 2020, meningkat 4% dari periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan DPK ditopang oleh kenaikan jumlah deposito, meskipun pada kuartal II-2020 bunga deposito mengalami penurunan suku bunga sejalan dengan penurunan suku bunga acuan.

Kenaikan DPK di tengah penurunan suku bunga, mencerminkan kepercayaan nasabah kepada Bank BTPN.  Loan to Deposit Ratio (LDR) menjadi 148,4% pada akhir Juni 2020.

Dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 23,09% di mana modal inti merupakan 79% dari total modal Bank BTPN, maka  Bank memiliki struktur modal yang solid.

“Kami bersyukur, di tengah situasi yang menantang seperti ini, Bank BTPN mampu menjaga fundamental bank dengan baik disertai dengan portofolio kredit yang sehat sehingga dampak pandemi dapat diminimalisasi,” kata Direktur Utama Bank BTPN, Ongki Wanadjati Dana dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Selasa (28/7) malam.

Baca Juga: Bantu nasabah jaga cash flow, Jenius luncurkan fitur Moneytory

Dengan visi menjadi bank pilihan utama di Indonesia yang dapat memberikan perubahan berarti dalam kehidupan jutaan orang terutama dengan teknologi digital, Bank BTPN konsisten mengembangkan Jenius sebagai platform untuk melayani segmen nasabah yang lebih luas. Hingga akhir Juni 2020, jumlah pengguna terdaftar Jenius mencapai 2,7 juta nasabah atau tumbuh 65% dari tahun sebelumnya.

“Kondisi pandemi Covid-19 ini membuat kita semakin merasakan bahwa layanan perbankan digital sangat  mendukung kehidupan kita sehari-hari. Hal itu membuat kami semakin meyakini platform ini akan terus dikembangkan untuk mendukung bisnis ritel Bank BTPN ke depannya,” ucap Ongki.

Terkait portofolio yang terdampak langsung dari pandemi, Bank BTPN telah melakukan langkah restrukturisasi. Hingga Juni 2020, total nilai kredit yang disetujui untuk mendapat restrukturisasi tercatat sebesar Rp 4,1 triliun atau sekitar 3% dari keseluruhan portofolio kredit.

Per Juni 2020, Bank membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1,12 triliun atau menurun sebesar 9%  year on year. Penurunan tersebut dikontribusi oleh turunnya pendapatan bunga serta  kenaikan cost of credit sebesar 63%.

Rasio kredit bermasalah (non-perfoming loan/NPL) gross mengalami kenaikan menjadi 1,12%, dari posisi Juni tahun lalu yang sebesar 0,81%, angka ini masih relatif rendah dibandingkan NPL industri perbankan yang pada April 2020 tercatat sebesar 2,89%.

Baca Juga: BTPN himpun dana Rp 10 triliun hingga Mei 2020 melalui Jenius

Sementara kondisi likuiditas Bank yang di antaranya tercermin pada indikator likuiditas (liquidity coverage ratio/ LCR) dan (net stable funding ratio/NSFR) berada jauh di atas ketentuan regulator (100%), yaitu  LCR tercatat 221,96% dan NSFR sebesar 116,56% per posisi akhir Juni 2020.

Bank BTPN berkomitmen untuk mendukung nasabahnya dalam menghadapi dampak negatif Covid-19, serta senantiasa menerapkan protokol kesehatan untuk melindungi karyawan dan nasabah Bank BTPN.

Selain itu komitmen Bank untuk melakukan investasi untuk menunjang pertumbuhan bisnis jangka panjang juga tetap dilakukan. 

“Kinerja yang relatif baik pada paruh pertama 2020 membuat kami semakin termotivasi untuk lebih baik dalam melayani jutaan masyarakat Indonesia,” tutup Ongki. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×