kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Walau tren bunga naik, kredit macet bank akan di bawah 3% tahun ini


Minggu, 16 September 2018 / 15:57 WIB
Walau tren bunga naik, kredit macet bank akan di bawah 3% tahun ini
ILUSTRASI. Logo LPS


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati kondisi ekonomi belum stabil, risiko kredit perbankan menunjukkan perbaikan. Riset Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebutkan, per Juli 2018 posisi rasio non performing loan (NPL) perbankan turun ke level 2,73%.

Rasio NPL ini lebih rendah dibandingkan rasio NPL pada Juli 2017 yang sempat berada di level 3%. Bila dirinci berdasarkan kelompok usahanya, BUKU II hingga BUKU IV tercatat mengalami perbaikan NPL pada awal kuartal III 2018.

Bank kelompok BUKU II per Juli 2018 lalu mencatatkan NPL di level 3,57% menurun dari periode sama tahun lalu sebesar 3,92%. Sementara, NPL bank BUKU III membaik dari 2,89% menjadi 2,78%.

Pun bank BUKU IV mencatatkan penurunan NPL  sebesar 34 basis poin (bps) per Juli 2018 menjadi 2,43% dari periode sama tahun lalu 2,77%.

Ekonom Bank Mandiri  Andry Asmoro menilai  membaiknya kondisi NPL perbankan  utamanya ditopang dari pembenahan kredit bermasalah yang dilakukan oleh BUKU IV.

Dalam kondisi ekonomi seperti saat ini, bank besar pun semakin berhati-hati dalam melakukan pemberian kredit. "NPL di bank-bank BUKU IV saya rasa akan tetap terjaga karena mereka akan selalu memantau kualitas asetnya. Apalagi kalau bank yang memiliki franchise corporate yang kuat," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (16/9).

Rasio NPL perbankan akan terus terjaga rendah sampai akhir tahun. Tren kenaikan suku bunga  dinilai tidak terlalu mempengaruhi kinerja perbankan. "Kenaikan suku bunga dana ke kredit, tentu akan dilakukan secara selektif oleh masing-masing bank," ungkapnya.

Hanya saja, Andry mengatakan, bila kondisi ekonomi tak kunjung membaik atau bahkan menurun terlalu dalam, maka bisa saja NPL menanjak pada akhir tahun.

Namun, ia optimistis  NPL di tahun 2018 akan lebih baik dibandingkan realisasi pada akhir 2017 lalu. Andry memproyeksikan di tahun 2018 NPL akan terjaga di level 2,5% hingga 2,7%.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono mengatakan saat ini bank memang sudah lebih baik dalam menjaga kualitas kredit. "Dalam kondisi saat ini, pengetatan rekrutmen nasabah baru harus dipilih dengan baik. Kemudian supervisi, kami lakukan terus menerus monitoring nasabah dalam kondisi seperti sekarang," ujarnya.

Secara terpisah, Direktur Resiko, Strategi dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan walau tingkat bunga kredit sudah naik, kemampuan nasabah melunasi kredit tidak terlalu terganggu, khususnya bagi nasabah dengan penghasilan tetap.

Namun, debitur wiraswasta memang diakui sedikit tersendat walau masih termitigasi. "Secara keseluruhan (kenaikan bunga) tidak menganggu kemampuan bayar. Kalau nasabah payroll kan kami potong dari gaji itu aman. Tapi wiraswasta tersendat sedikit. Tapi secara keseluruhan di semua segmen NPL BTN di bawah 3%," jelasnya.

Rasio NPL BTN sampai saat ini masih terbilang stabil di kisaran 2,7%. Hingga akhir 2018, BTN menargetkan NPL dapat ditekan hingga ke level 2,3% sampai 2,5%.

Sekadar tambahan informasi saja, bukan hanya NPL saja yang membaik. Kinerja perbankan secara umum turut meningkat. LPS mencatat, kredit perbankan per Juli 2018 sudah tumbuh dua digit di level 11,34%. Ini jauh lebih baik ketimbang  bulan Juli 2017 yang hanya tumbuh 8,2%.

Sementara, pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan justru menurun dari 9,76% per Juli 2017 menjadi 6,89% di Juli 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×