Reporter: Nina Dwiantika |
JAKARTA. Perbankan melakukan berbagai macam cara untuk menyerap uang masyarakat. Salah satu strategi yang kerap dilakukan adalah dengan memberikan iming-iming bunga tinggi dan hadiah. Salah satunya tawaran dari Bank Tabungan Negara (BTN).
Bank BUMN yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia pada akhir tahun 2009 ini menawarkan bunga simpanan di atas bunga wajar Lembaga Penjamin Simpanan (LPS rate) yang sebesar 5,5% per tahun. Melalui produk BTN Batara dan BTN Prima, BTN menawarkan program hadiah langsung dan bunga berbunga, dengan tambahan bunga 1,5% sehingga equivalen bunga nasabah sebesar 7,59% hingga 8,09% per tahun.
Dalam surat yang mampir di meja KONTAN, salah satu cabang yang memberikan bunga di atas bunga wajar penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu adalah BTN cabang Pamulang II, Tangerang Selatan. Dengan tawaran bunga yang tinggi itu, perlu diingat, artinya nasabah harus berani menerima konsekuensi dana mereka tidak dijamin LPS.
Untuk bisa mendapatkan bunga 7,59% hingga 8,09%, nasabah harus memiliki produk tabungan BTN Prima dengan minimum simpanan Rp 50 juta dan maksimum Rp 5 miliar. Selain itu, nasabah juga harus mengendapkan dana dalam rekeningnya paling tidak selama tiga bulan.
Dalam perhitungan BTN, dengan menempatkan dana Rp 5 miliar, nasabah akan mendapat total bunga sebesar Rp 81,58 juta atau setara bunga 8,09%. Hitungannya: manfaat bunga 3 bulan sebesar 4% senilai Rp 40,33 juta, hadiah langsung Rp 25 juta, bonus bunga 1,5% dengan nilai sebesar Rp 12,5 juta, dan point reward Rp 3,75 juta.
Hanya masa promosi
Irman Alvian Zahiruddin, Direktur Konsumer BTN, mengakui program tambahan bunga tersebut. "BTN menawarkan bunga tabungan 1,5% sehingga equivalen nasabah memperoleh bunga 7%-8%," katanya, Minggu (18/11).
Namun, Evi Firmansyah, Wakil Direktur Utama BTN, mengatakan tawaran tambahan bunga hanya berlaku pada masa promosi. Dalam surat yang diperoleh KONTAN disebutkan, masa program berlaku sampai 31 Desember 2012. "Kami memberikan bunga tidak lebih dari BI rate+0,%," ujar Evi. Pada November 2012, BI rate sebesar 5,75%. Evi bilang, secara teoritis BTN hanya memberikan bunga 1,5% ditambah 3% sehingga menjadi 4,5% per tahun.
BTN memang terus berusaha meningkatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). Per September 2012, DPK Bank BTN tumbuh 30% menjadi Rp 65 triliun dari posisi sebelumnya Rp 50 triliun. Dari total DPK tersebut, kontribusi terbesar dari deposito sebesar Rp 36 triliun, tabungan Rp 17 triliun dan giro Rp 11 triliun. Sedangkan beban bunga Rp 3,19 triliun atau naik 7,40% dari sebelumnya sebesar Rp 2,97 triliun.
Menurut Evi, likuiditas BTN cukup baik, sebab loan to funding mencapai sekitar 88%-90%. Dengan rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) berkisar 100%. Cukup ketat. "LDR memang cukup tinggi, tetapi itu tidak memperhitungkan dana obligasi, KIK-EBA & Kredit Likuiditas yang masih tersisa jatuh temponya," tambahnya.
Pada Desember 2012, bank yang fokus pada sektor kredit perumagab ini akan memperoleh tambahan likuiditas dari hasil rights issue & KIK-EBA senilai Rp 2,8 triliun. "Biaya dana kita saat ini berada disekitar 4,2% - 4,3%," ucap Evi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News