Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform dompet digital AstraPay memproyeksikan bisnis dompet digital akan makin cerah pada 2025. Beberapa sektor diyakini akan menjadi prospek menjadikan.
Chief Marketing Officer AstraPay Reny Futsy Yama mengatakan hal itu seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi digital dan kebiasaan masyarakat dalam bertransaksi secara cashless. Selain dua hal itu, dia bilang ada beberapa faktor pendukung dalam peningkatan bisnis dompet digital pada 2025.
"Salah satunya karena adanya peningkatan literasi keuangan digital, transformasi digital di berbagai sektor, serta perkembangan ekosistem Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)," katanya kepada Kontan, Kamis (23/1).
Baca Juga: Pemberantasan Aktivitas Judi Online Sasar Dompet Digital, Ini Kata AstraPay
Lebih lanjut, Reny menambahkan ada sejumlah sektor dengan prospek menjanjikan pada tahun ini. Salah satunya adalah sektor UMKM. Sejalan dengan digitalisasi UMKM terus berkembang dan adanya dukungan pemerintah dan platform fintech, dia bilang dompet digital menjadi alat penting untuk membantu pelaku usaha kecil mengelola pembayaran dengan mudah.
Sektor lainnya, yakni transportasi dan logistik melalui pembayaran nontunai dalam transportasi publik, ride-hailing, dan layanan logistik yang diprediksi akan terus tumbuh.
"Selain itu, adanya layanan keuangan dan asuransi membuat integrasi dompet digital dengan produk asuransi mikro dan kredit digital akan makin diminati masyarakat," tuturnya.
Sektor pariwisata juga diproyeksikan akan menjanjikan bagi bisnis dompet digital pada 2025. Salah satu faktornya karena adanya pemulihan sektor pariwisata sehingga dompet digital dapat menjadi sarana utama pembayaran di destinasi wisata.
Baca Juga: AstraPay Targetkan Total Pengguna 16,5 Juta pada Tahun 2025
Secara keseluruhan, Reny mengatakan dompet digital memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan menjadi bagian tak terpisahkan dari ekosistem ekonomi digital di Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan sektor teknologi, menjadi kunci untuk memaksimalkan prospek dompet digital.
Di tahun 2024 lalu, transaksi QRIS AstraPay telah mencapai 13 juta transaksi, dengan jumlah pengguna mencapai 12,2 juta. Kontribusi terbesar transaksi QRIS AstraPay tahun lalu datang dari pembayaran loan repayment.
Sementara itu, data Bank Indonesia (BI) melaporkan transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh pesat sebesar 175,2% Year on Year (YoY) pada 2024. Pertumbuhan itu didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant.
Selanjutnya: Kapasitas Semen Berlebih, Pemerintah Perkuat Moratorium Pabrik Baru
Menarik Dibaca: 6 Manfaat Telur Jika Dikonsumsi Setiap Hari, Apakah Aman?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News