Reporter: Nadya Zahira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Zurich Topas Life (Zurich Life) mengungkapkan alasan mengapa perusahaan dalam beberapa tahun terakhir hingga saat ini, cenderung mengeluarkan produk tradisional termasuk polis dwiguna (endowment), dibandingkan dengan unit link.
Presiden Direktur PT Zurich Topas Life (Zurich Life), Richard Ferryanto menuturkan, hal itu karena tren pembelian produk tradisional terus meningkat setiap tahunnya. Terlebih, produk ini memberikan manfaat yang lebih pasti, sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat.
“Memang bisnis di Zurich Life sekarang ini mayoritas ada di produk tradisional. Karena produk tradisional ini rasanya ada manfaat pasti yang lebih gampang untuk dicerna, sehingga bisa diterima oleh masyarakat,” ujar Richard usai peluncuran produk Zurich Income Assurance Plan (ZIAP), di Jakarta, Selasa (11/2).
Baca Juga: Zurich Life Meluncurkan Produk ZIAP, Tawarkan Manfaat Tahunan hingga 255%
Lebih lanjut, Richard menjelaskan, asuransi tradisional seperti polis dwiguna, menawarkan manfaat yang sudah ditetapkan sejak awal. Sehingga pemegang polis tidak memiliki rasa khawatir yang tinggi karena sudah mendapatkan kepastian.
Sementara itu, Richard bilang, produk unit link dapat menciptakan rasa kekhawatiran kepada pemegang pilis akibat fluktuasi nilai investasi. Pasalnya, produk unit link menggabungkan proteksi dengan investasi, sedangkan asuransi tradisional lebih fokus pada kepastian manfaat.
“Jadi produk tradisional ini memastikan bahwa jika terjadi risiko, seperti meninggal dunia, uang pertanggungan akan tetap dibayarkan sesuai dengan perjanjian awal,” jelasnya.
Baca Juga: Investasi Zurich Life Tumbuh 18% hingga Oktober 2024
Tak hanya itu, Richard menyebutkan bahwa dalam dua tahun terakhir, perusahaan melihat produk asuransi jiwa tradisional bertumbuh cukup pesat di industri dan juga menjadi kontributor yang cukup signifikan untuk pendapatan Zurich Life.
Kendati begitu, pada saat yang sama, dia juga melihat penjualan unit link masih cukup progresif. Hal itu merupakan cerminan bahwa masih ada segmen pasar atau kalangan usia yang masih bisa dilayani dengan produk unit link.
Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pendapatan premi dari produk tradisional sebesar Rp 78,46 triliun per kuartal III-2024. Nilai itu meningkat 15,9%, dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 67,67 triliun.
Adapun premi dari produk tradisional berkontribusi sebesar 59,32% terhadap total pendapatan premi industri yang sebesar Rp 132,27 triliun per kuartal III-2024.
Baca Juga: Zurich Catat Peningkatan Premi Asuransi Kesehatan 40% pada Kuartal III-2024
Selanjutnya: Di Bawah Guyuran Hujan, Prabowo Sambut Hangat Kedatangan Erdogan di Lanud Halim
Menarik Dibaca: 5 Jus untuk Menurunkan Kolesterol Lebih Cepat, Minum Secara Teratur!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News