kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Astra Sedaya dan ACC tergerus cukup dalam


Sabtu, 27 Februari 2016 / 14:57 WIB
Laba Astra Sedaya dan ACC tergerus cukup dalam


Reporter: Dina Farisah | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Laba PT Astra Sedaya Finance dan Astra Credit Companies (ACC) tahun 2015 lalu tergerus cukup dalam. Perusahaan asuransi di bawah naungan Grup Astra ini masing-masing hanya mengantongi keuntungan sebesar Rp 969 miliar atau anjlok 17% dan Rp 1,08 triliun atawa turun 16,9% ketimbang 2014.

Menurut Jodjana Jody, Chief Executive Officer ACC, mengakui, tahun 2015 merupakan tahun penuh tantangan bagi Astra Sedaya dan ACC. Ekonomi dalam negeri yang kurang darah menyengat penyaluran pembiayaan anak dan induk usaha itu.

Kondisi ekonomi tahun lalu yang lesu berdampak pada kegiatan usaha klien Astra Sedaya dan ACC di sektor pertambangan dan perkebunan kelapa sawit. "Banyak klien kami yang tidak sanggup bayar," kata Jody, Jumat (26/2). Akibatnya, kredit macet tak terhindarkan. Wilayah yang banyak menuai kredit macet adalah di Kalimantan.

Tahun lalu, Jody bilang, perusahaannya banyak menarik kendaraan komersial dari para klien. Namun, karena daya beli masyarakat sedang terpukul, kendaraan itu tidak bisa dijual kembali. Kerugian terbesar datang dari angsuran mobil pikap dan truk yang macet.

"Kerugian kami meningkat 60%, dimana 40%-nya disebabkan kendaraan komersial. Begitu truk ditarik, kami mencatat kerugian
Rp 150 juta," ujar dia.

Tahun ini, ACC berambisi mengembalikan laba seperti 2014 lalu. ACC mematok raihan laba di 2016 mencapai Rp 1,3 triliun. Sementara laba Astra Sedaya ditetapkan
Rp 1,17 triliun.

Untuk menggapai target itu, ACC sudah merumuskan sejumlah strategi. Misalnya, memperkuat account receivable management atau manajemen piutang, meningkatkan customer loyalty, serta menghemat biaya operasional perusahaan.

Selain membenahi dari dalam, ACC juga aktif mencari peruntungan baru. Tahun ini, ACC telah menjalin kerjasama dengan perusahaan penyedia transportasi berbasis aplikasi online, Grab. ACC menawarkan pembiayaan mobil bagi calon pengemudi Grab.

Jody mengatakan, peluang bisnis ini cukup prospektif melihat tingginya permintaan transportasi umum. Tapi, ACC juga mengedepankan prinsip kehati-hatian saat memilih pengemudi Grab yang akan mereka biayai mobilnya.

Prinsip kehati-hatian ini untuk memastikan kualitas kredit. Sebagai informasi, rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPL) ACC akhir 2015 sebesar 0,54%. Ke depan, ACC berharap bisa mempertahankan level NPL tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×